Senin 25 May 2020 20:12 WIB

'Waspadai Gangguan Kesehatan Pasca-Lebaran'

Masyarakat diimbau tidak berlebihan dalam mengonsumsi makanan sajian khas Lebaran.

Berbagai makanan terhidang saat Lebaran, santap dalam porsi secukupnya. Hindari makan berlebihan.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Berbagai makanan terhidang saat Lebaran, santap dalam porsi secukupnya. Hindari makan berlebihan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengimbau masyarakat tidak berlebihan dalam mengonsumsi makanan sajian khas Lebaran. Sebab, hal itu bisa berdampak gangguan pada kesehatan tubuh.

"Masyarakat perlu mewaspadai gangguan kesehatan pascalebaran, jangan mengonsumsi makanan berlebihan, namun secara bijak," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bantul Sri Wahyu Joko Santoso di Bantul, Senin (25/5).

Dia menjelaskan makanan seperti opor ayam yang tinggi karbohidrat dan lemak karena mengandung santan, aneka kue lebaran dan minuman sirup yang tinggi kandungan gula selalu menjadi sajian saat Lebaran bersama keluarga.

Ia mengatakan anjuran pemerintah agar masyarakat lebih banyak di rumah guna memutus rantai penularan virus corona baru (Covid-19) juga berdampak pada tingginya permintaan makanan cepat saji.

Oleh karena itu, katanya, masyarakat diimbau menjaga kesehatan selama pandemi corona.

Beragam makanan maupun minuman yang tinggi kalori bisa dipesan secara daring, hanya dengan melihat tampilan di aplikasi khusus pada layar telepon pintar.

"Makanan cepat saji, kandungan gula, lemak dan karbohidratnya juga sangat tinggi," katanya.

Menurut dia, aktivitas fisik masyarakat saat di rumah selama pandemi corona juga berkurang. Padahal hal itu diperlukan sebagai pembakaran kalori dari asupan makanan. Oleh karena itu, ada baiknya warga mengimbanginya dengan aktivitas ringan.

"Seperti senam ringan di sekitar rumah atau jalan-jalan ringan, bisa juga bersih-bersih rumah dan lingkungan," kata pria yang akrab disapa dokter Oky tersebut.

Dia juga berharap, masyarakat mengimbangi dengan konsumsi sayur dan buah yang mempunyai kandungan vitamin alami.

Makanan itu, katanya, diperlukan tubuh agar tetap sehat dan menunjang aktivitas sehari-hari pascalebaran.

"Konsumsi sayur dan buah lebih baik dari pada mengonsumsi tambahan vitamin berupa sirup dan tablet. Kita harus membiasakan anak-anak kita agar sedikit demi sedikit terpaksa mengonsumsi buah dan sayur," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement