REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok kembali memperbarui data perkembangan kasus Covid-19. Berdasarkan data yang dirilis, Senin (25/5), pasien terkonfirmasi positif terinfeksi bertambah 13 orang sehingga total menjadi 514 orang dari sebelumnya 501.
"Pasien sembuh tidak ada penambahan, tetap sebanyak 118 orang, dan yang meninggal dunia sebanyak 24 orang," ujar Wali Kota Depok Mohammad Idris dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (25/5).
Menurut Idris, penambahan 13 kasus berasal dari tindak lanjut program rapid test di Kota Depok yang diikuti uji swab di Labkesda dan PCR di Laboratorium RSUI Depok.
"Sebanyak enam orang, tindak lanjut program rapid test yang diselenggarakan oleh BIN dan ditindaklanjuti dengan swab sebanyak tiga orang dan empat orang lagi infomasi kasus yang berasal dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta," terangnya.
Penambahan kasus di Kota Depok juga terjadi untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) berjumlah 1.619 orang, Orang Dalam Pengawasan (ODP) 3.694 orang, dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 1.407.
Diutarakan Idris, berdasarkan hal di atas, Kota Depok masih sangat rentan terhadap penularan antarwarga masyarakat. Khususnya yang kontak erat dengan kasus konfirmasi positif.
"Berkenaan dengan hal tersebut, Pemkot Depok telah menyediakan rumah sakit (RS) untuk isolasi bagi warga terpapar Covid-19 khususnya kasus konfirmasi positif isolasi mandiri, untuk dapat melakukan isolasi di rumah sakit, sehingga dapat memutuskan mata rantai penularan Covid-19," ujarnya.