Senin 25 May 2020 19:08 WIB

Kualitas Udara Jakarta Membaik Saat Lebaran

Dibandingkan Lebaran 5 tahun terakhir, kualitas udara Jakarta kini terbaik.

Langit Jakarta tampak cerah berawan pada Senin  (25/5). Kualitas udara Jakarta membaik saat Idul Fitri 2020.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Langit Jakarta tampak cerah berawan pada Senin (25/5). Kualitas udara Jakarta membaik saat Idul Fitri 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengungkap, kualitas udara di Ibu Kota semakin baik saat Idul Fitri 1441 Hijriyah dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kondisi udara Jakarta yang membaik itu dibuktikan dengan hasil pemantauan baku mutu kualitas udara dan kandungan polutan dengan parameter particulate matter (PM) 2.5.

“Disimpulkan, kualitas udara Lebaran 2020 paling baik dibandingkan Lebaran 5 tahun ke belakang,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih dalam keterangan tertulisnya, Senin.

Baca Juga

Secara keseluruhan rata-rata PM 2.5 kualitas udara di Jakarta sebelum dan saat Idul Fitri memenuhi baku mutu PM 2,5, yaitu di bawah 65 µg/m³. Sedangkan, konsentrasi polutan karbon monoksida (CO) menjelang dan saat Idul Fitri 2020 menunjukkan angka yang relatif kecil.

"Hal tersebut dikarenakan sumber utama CO dari sektor transportasi sudah berkurang sejak diterapkannya PSBBsehingga konsentrasi CO sangat rendah dan memenuhi Baku Mutu kurang dari 9 µg/m³," kata Andono.

Andono membandingkan kondisi udara Jakarta pada saat Lebaran 2019 yang menunjukkan bahwa pada Lebaran 2020 terjadi perbaikan kualitas udara dengan menurunnya kandungan baik dari konsentrasi PM maupun polutan di udara.

Untuk konsentrasi PM 2,5 pada Lebaran 2020 tercatat menurun sebanyak 28 persen, selanjutnya PM 10 sebesar 23 persen, polutan CO menurun sebesar 8 persen, polutan Nitrogen Dioksida (NO2) sebesar 13 persen, Belerang Dioksida (SO2) sebesar 4 persen dan terakhir kandungan Ozon (O3) atau oksigen reaktif menurun sebesar 41 persen.

Hasil tersebut berasal dari 6 Sistem Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) oleh Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta yang berada di titik-titik Bundaran HI (DKI-1) di Jakarta Pusat peruntukan roadside,Kelapa Gading (DKI-2) ffi Jakarta Utara peruntukan pemukiman, Jagakarsa (DKI-3) di Jakarta Selatan peruntukan pemukiman, Lubang Buaya (DKI-4) di Jakarta Timur peruntukan pemukiman, Kebon Jeruk (DKI-5) di Jakarta Barat peruntukan pemukiman dan 3 unit SPKU mobile.

Andono menyebutkan perbaikan kualitas udara pun terlihat dari langit biru di Jakarta yang diabadikan oleh masyarakat Ibu Kota di media sosial.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement