REPUBLIKA.CO.ID, PRAHA — Petenis berparas cantik asal Republik Cheska Petra Kvitova mengatakan, dia lebih suka Grand Slam dibatalkan saja. Jika digelar tanpa kehadiran penonton karena pandemi corona akan mengurangi esensi tanding.
"Saya ingin bermain di Grand Slam, tetapi jika seperti ini, saya lebih suka membatalkannya," kata pemain berusia 30 tahun itu kepada AFC.
Dia membuat pernyataannya pada hari Senin (25/5) menjelang turnamen All-Czech yang dimainkan pekan ini di Praha secara tertutup. Acara ini menampilkan delapan petenis pria dan delapan wanita dalam undian terpisah, tanpa penggemar dan tanpa jabat tangan di antara peserta.
"Bermain Grand Slam adalah hal terbesar yang ada dan bermain tanpa penggemar, rasanya membuat kami tidak terlihat baik dan Grand Slam tidak pantas mendapatkannya," tambah juara dua kali Wimbledon tahun 2011 dan 2014 ini.
Wimbledon, yang semula dijadwalkan dimulai pada 29 Juni, dibatalkan untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II. Sedangkan Perancis Terbuka dimundurkan kembali ke 20 September, sepekan setelah final AS Terbuka yang dijadwalkan. Tur WTA belum akan digelar hingga 20 Juli.