REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Muslim Italia berkumpul di taman dan lapangan umum untuk merayakan Idul Fitri. Itu karena masjid-masjid di negara itu masih ditutup sebagai upaya pencegahan penyebaran virus covid-19.
Meski beberapa telah dibuka namun untuk menjamin jarak sosial dan protokol pencegahan covid-19 yang diperlukan harus berdasarkan kesepakatan antara komunitas muslim dan pemerintah setempat. Masjdi harus menghormati aturan yang cukup ketat dan juga diterapkan pada gereja-gereja katolik di Italia. Aula tempat ibadah harus disterilkan sebelum dan sesudah ibadah.
Selain itu maksimal jamaah yang diizinkan hanya 200 orang termasuk tempat ibadah yang berukuran besar. Sementara untuk pelaksanaan sholat di luar batar jamaah maksimal 1000 orang dan setiap jamaah harus berjarak setidaknya satu meter. Selain itu suhu jamaah di atas 37,5 derajat tak bisa masuk ke area ibadah. Umat Islam Italia pun berkumpul untuk melaksanakan sholat ied dengan menerapkan langkah pencegahan virus corona.
"Selamat Idul Fitri pada semua muslim di Italia, karena mereka memiliki dua alasan untuk merayakan. Ini bukan satu-satunya perayaan yang menutup bulan suci Ramadhan, bahkan lebih penting karena akhirnya umat kembali ke masjid setelah beberapa bulan dikunci karena virus corona. Umat muslim di seluruh Italia berdoa kepada Tuhan agar puasa, doa, dan setiao perbuatan baik yang dilakukan selama bulan suci Ramadhan membawa kedamaian dan berkah ke rumah. Sehingga fase kedua dalam perang melawan covid-19 di Italia akan dimulai dengan cara terbaik," Kata Presiden Persatuan Komunitas Islam Italia (UCOII), Yassine Lafram seperti dilansir Arab News pada Selasa (26/5).
Banyak umat muslim di Italia merayakan Idul Fitri dengan anggota keluarganya. Beberapa memutuskan untuk bertemu dan sholat berjamaah di luar rumah dengan mematuhi protokol kesehatan dan jarak sosial untuk menghindari risiko terinfeksi virus corona. Sementara UCOII telah meminta masyarakat agar berhati-hati dan bertanggungjawab setiap memasuki rumah ibadah.
Sementara itu Imam Masjid Al Wahid di Milan, Yahya Sergio Pallavicini mengatakan pihaknya memberlakukan pengaturan jarak jamaah dengan 140 sajadah. Selain itu titik masuk dan keluar jamaah pria dan wanita juga berbeda termasuk di halaman khusu dan wanita, bersama dengan halaman khusus. Pembersihan juga dilakukan teratur dengan menggunakan disinfektan. "Kami berdoa untuk kesehatan lahir dan batin dari orang-orang yang beriman dan orang Italia," kata Pallavicini.
Sementara itu sekitar 200 orang berkumpul untuk menggelar sholat di Piazza Vittorio Emanuele Roma. Umat muslim mengatur sajadah mereka sesuai aturan jarak sosial. Sejumlah poster berbahasa Italia dan Arab mengingatkan jamaah bahwa berpelukan, bersalaman tidak diizinkan. Sedang di Piazza Re di Roma ada 250 muslim berkumpul untuk sholat. Perayaan di luar ruangan juga berlangsung di ibukota Sisilia Palermo dengan dihadiri Walikota Leoluca Orlando.