REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut masih menutup tempat wisata selama musim libur Idulfitri 1441 H. Penutupan itu dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Garut.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaaan Kabupaten Garut, Budi Gan Gan mengatakan sengaja masih menutup seluruh tempat wisata lantaran belum ada arahan dari pemerintah pusat. Apalagi, lanjut dia, saat ini masih masuk dalam status tanggap darurat Covid-19.
"Semua tempat wisata masih kita tutup. Ssmpai hari ini kita belum bisa membuka karena belum ada arahan atau keputusan pemerintah pusat terkait pandemi ini," kata dia saat dihubungi Republika, Selasa (26/4).
Menurut dia, penutupan destinasi wisata di Kabupaten Garut tentu merugikan. Pasalnya, sektor wisata dinilai sebagai salah satu penyumbang ekonomi terbesar di Kabupaten Garut. Apalagi, saat momen libur Lebaran sebelumnya, sejumlah destinasi wisata di Garut selalu dipenuhi pengunjung.
Budi menyebutkan, pada tahun lalu tercatat sekira 100 ribu wisatawan yang datang ke Garut pada momen libur Lebaran. Namun, akibat pandemi Covid-19, tak ada satu pun wisatawan yang datang.
"Sekarang tak ada kunjungan sama sekali. Dampaknya besar," kata dia.
Ia menambahkan, Pemkab Garut juga telah memberikan bantuan berupa sembako kepada para pelaku usaha pariwisata di Garut yang terdampak Covid-19. Beberapa waktu lalu, pihaknya juga telah menyalurkan bantuan kepada pelaku usaha pariwisata dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Budi berharap, pandemi Covid-19 dapat segera teratasi. Dengan begitu, destinasi wisata di Kabupaten Garut dapat bergeliat kembali.