Selasa 26 May 2020 14:02 WIB

Huawei Sebut Pemblokiran Inggris tak Masuk Akal

Huawei mengaku sudah mengetahui kabar pemblokiran di Inggris

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Huawei mengaku sudah mengetahui kabar pemblokiran di Inggris. Ilustrasi.
Foto: AP Photo/Mark Schiefelbein
Huawei mengaku sudah mengetahui kabar pemblokiran di Inggris. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Huawei mengaku sudah mengetahui kabar yang menyebutkan pemerintah Inggris Raya berencana mencoret mereka dari pembangunan infrastruktur. VP Huawei, Victor Zhang, menyampaikan pernyataan dalam keterangan resmi.

"Kami telah melihat laporan dari sumber yang tidak disebutkan namanya, yang tidak masuk akal," kata Zhang dikutip Selasa.

Baca Juga

Sebelumnya, Reuters melansir laporan dari Daily Telegraph bahwa Perdana Menteri Boris Johnson meminta keterlibatan China dalam pembangunan infrastruktur di Inggris perlahan dikurangi hingga menjadi nol pada 2023. Menurut Huawei, pemerintah Inggris Raya pada Januari lalu sudah mengeluarkan persetujuan untuk melibatkan perusahaan tersebut dalam teknologi 5G.

"Sebagai perusahaan swasta yang 100 persen dimiliki oleh karyawannya dan telah beroperasi di Inggris selama 20 tahun, prioritas kami adalah membantu perusahaan seluler dan broadband Inggris untuk selalu terhubung, yang dalam situasi krisis kesehatan seperti pada saat ini menjadi lebih penting daripada sebelumnya," kata Zhang.

The Times juga memberitakan Johnson sudah meminta para pegawai negeri untuk mengurangi pasokan dari China untuk alat medis vital dan barang impor strategis lainnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement