REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Italia membuka lowongan bagi 60.000 sukarelawan untuk mengawasi warga agar tetap mematahui aturan menjaga jarak sosial. Langkah ini dilakukan setelah ribuan warga memadati pantai, alun-alun, dan bar di Italia untuk menghabiskan akhir pekan pertama setelah pelonggaran lockdown.
Pihak berwenang khawatir berkumpulnya warga di tempat umum dapat memicu lonjakan baru dalam kurva penularan virus corona, yang kini mulai menurun. Inisatif untuk merekrut sukarelawan datang dari Menteri Urusan Regional, Francesco Boccia dan asosiasi pemerintah kota setempat. Rekrutmen tersebut akan dimulai pada pekan depan.
Para sukarelawan akan menegur dan mengawasi warga yang tidak mengikuti aturan menjaga jarak atau social distancing di taman, pantai, dan klub. Selain itu, sukarelawan juga akan membantu populasi yang rentan seperti anak-anak dan manula.
Dalam rekrutmen tersebut, sukarelawan harus berusia lebih dari 18 tahun, berpenghasilan rendah atau menganggur, dan memiliki jaring pengaman sosial. Selama menjalani tugasnya, mereka tidak akan menerima upah dan mendapatkan pelatihan dari otoritas lokal. Mereka akan bertugas hingga pemerintah mencabut status darurat virus korona.
Para politisi dan para pakar sangat terkejut oleh kerumunan besar orang-orang yang berkumpul di ruang publik di seluruh kota di Italia pada akhir pekan. Di Kota Brescia, walikota memaksa bar tutup lebih cepat dan memberlakukan pembatasan baru. Sementara, pihak berwenang di kota Napoli menahan lalu lintas di tepi pantai yang berlangsung hingga pukul 04.00 waktu setempat. Akibatnya, trotoar dilewati oleh mobil dan motor.
Presiden Asosiasi Walikota Italia, Antonio Decaro menyerukan tanggung jawab secara individu kepada seluruh warga untuk mematuhi aturan menjaga jarak. Dia berharap, para sukarelawan dapat membantu agar para warga dapat hidup secara normal baru atau new normal.
“Kami ingin mempercayakan relawan dengan membantu komunitas kami dalam fase yang baru dan kompleks, di mana kami belajar bagaimana hidup dengan virus dan bagaimana mempertahankan kami, kembali ke kehidupan dengan pembatasan yang lebih sedikit,” ujar Decaro.