REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, meminta Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) baru untuk terus meningkatkan keamanan di wilayah mereka. Ia lebih menitikberatkan di wilayah operasi Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I.
"Saya berpesan agar TNI AL memperhatikan keamanan aktivitas nelayan-nelayan kita di Natuna, dan agar KSAL baru terus mencari terobosan dan kreativitas dalam upaya mempertahankan kedaulatan di laut,” ujar Mahfud usai menerima keduanya di Kemenko Polhukam, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (26/5).
Kepada KSAU, Mahfud berpesan untuk terus memperkuat pengamanan wilayah udara di perbatasan. Mahfud mengatakan, pengabdian tinggi teramat dibutuhkan untuk dapat menjaga kedaulatan di udara di tengah keterbatasan sumber daya yang tidak ideal.
“Di tengah keterbatasan sumber daya yang tidak ideal, sungguh butuh pengabdian tinggi untuk dapat menjaga kedaulatan di udara. Harapan saya TNI AU tetap menjaga daya juang,” jelas dia.
Mahfud menyebutkan, keduanya telah berpengalaman dalam menjaga wilayah. KSAL Laksamana Yudo Margono sebelumnya menjabat sebagai Panglima Kigabwilhan I. Adapun, KSAU Fadjar Prasetyo sebelumnya menjabat Panglima Kogabwilhan II.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) yang baru, Rabu (20/5). Dua panglima tinggi TNI yang dilantik tersebut yakni Laksdya Yudo Margono menjadi KSAL dan Marsdya Fadjar Prasetyo sebagai KSAU.
Pelantikan dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) No 32 dan 33 TNI/2020 tentang pemberhentian dan pengangkatan KSAL serta KSAU. Dan Keppres No 34 dan 35 TNI/2020 tentang kenaikan pangkat dalam golongan perwira tinggi TNI.
"Mengangkat Laksamana Madya TNI Yudo Margono sebagai KSAU dan menaikkan pangkatnya satu tingkat lebih tinggi menjadi Laksamana TNI. Serta mengangkat Marsekal Madya TNI Fadjar Prasetyo sebagai KSAU dan menaikkan pangkatnya satu tingkat lebih tinggi menjadi Marsekal TNI," bunyi keputusan yang dibacakan.
Proses pelantikan ini tak dilakukan seperti biasanya. Presiden Jokowi juga tampak mengenakan masker berwarna biru saat acara pelantikan.
Seluruh tamu yang hadir pun tampak mengenakan masker dan melakukan jaga jarak karena pelantikan dilakukan di tengah pandemi covid. Selain itu, pihak Istana juga membatasi jumlah tamu yang hadir sehingga prosesi pelantikan pun disiarkan langsung secara live streaming oleh Sekretariat Presiden.