Selasa 26 May 2020 20:22 WIB

Kecewa PM tak Tegas, Wakil Menteri Inggris Mundur

Keputusan diambil karena Ross kecewa pada PM Boris Johnson.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Yeyen Rostiyani
Kontroversi pelanggaran lockdown, Wakil Menteri Inggris Douglas Ross mengundurkan diri.
Foto: Stefan Rousseau /PA via AP
Kontroversi pelanggaran lockdown, Wakil Menteri Inggris Douglas Ross mengundurkan diri.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Wakil Menteri Negara Inggris untuk Skotlandia Douglas Ross mengundurkan diri dari jabatannya pada Selasa (26/5). 

Keputusan itu diambil sebagai sikap kecewa karena Perdana Menteri Inggris Boris Johnson tak memecat Dominic Cummings, penasihat utama perdana menteri Inggris yang melanggar aturan lockdown.

Johnson malah membela Cummings yang berkendara sekitar 400 kilometer untuk membawa keluarganya dari London ke lahan pertanian orang tuanya di County Durham, Maret lalu. Padahal lockdown masih diberlakukan dan ia menunjukkan gejala Covid-19. 

"Saya belum berkomentar secara terbuka tentang situasinya dengan Dominic Cummings karena saya telah menunggu untuk mendengar detail lengkapnya. Saya menyambut pernyataan itu untuk mengklarifikasi masalah, tapi masih ada aspek penjelasan yang masih menjadi masalah bagi saya. Hasilnya, saya mengundurkan diri sebagai menteri pemerintah," kata Ross, dikutip laman BBC

Cummings telah membuat pembelaan dan mengaku tak menyesali keputusannya bepergian saat lockdown. Dia mengatakan salah satu alasan dia bepergian adalah karena ingin menguji penglihatannya. 

Cummings menyebut dirinya mengalami beberapa masalah penglihatan selama sakit. Dia yakin apa yang dilakukannya wajar dan sah. 

Associated Press melaporkan, Cummings menyatakan perjalanan itu dilakukan agar orang tuanya bisa merawat putra Cummings yang baru berusia empat tahun. Saat ini Cummings dan istrinya memang diduga terkena Covid-19.  Namun alasan itu tampaknya tak dapat diterima Ross.

"Walaupun niatnya mungkin bermakna baik, reaksi terhadap berita ini menunjukkan bahwa penafsiran Cummings atas anjuran pemerintah (soal lockdown)tidak sama seperti masyarakat luas yang telah melakukan apa yang diminta pemerintah," kata Ross.

Ross, akan tetap menjadi anggota parlemen Partai Kosnervatif atau Tory --partai yang dipimpin Johnson. Kepergian Ross diperkirakan menjadi pukulan bagi Johnson karena selama ini Ross adalah pendukung kuat Johnson untuk memimpin Tory. 

Ross mengatakan, dia memiliki konstituen yang tak bisa mengucapkan selamat tinggal kepada orang tercintanya karena mematuhi lockdown. Ada juga keluarga yang tak bisa berduka bersama. Terdapat pula warga yang tak dapat mengunjungi kerabatnya yang sakit karena mengikuti arahan pemerintah. Sementara di sisi lain, Cummings malah melanggar aturan lockdown

 

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement