Selasa 26 May 2020 23:31 WIB

Izinkan Sholat Id, Ikea Tuai Pujian

Ikea mengizinkan lahan parkirnya dipakai untuk shalat Ied, Ahad (24/5).

Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier
Foto: ap
Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier

REPUBLIKA.CO.ID, FRANKFURT -- Ada kisah indah yang tersisa dari perayaan Idul Fitri di Jerman, Ahad (24/5). Perusahaan multinasional asal Swedia, Ikea, memberikan lahan parkirnya untuk sholat Id. Lahan yang luas memungkinkan 800 anggota jamaah tetap bisa menerapkan aturan menjaga jarak di tengah pandemi virus corona saat ini.

"Sholat bersama semua Muslim di Wetzlar seperti hadiah bagi kami," kata Kadir Terzi, imam Masjid Ditab Wetzlar, kepada BBC, Selasa (26/5). 

Foto-foto sholat ini beredar di media sosial dan menuai pujian. Pihak Masjid Wetzlar dipuji karena menemukan jalan agar ibadah dilakukan dengan aman. Sedangkan Ikea dipuji karena mengizinkan lahannya untuk beribadah.   

Awalnya, Imam Terzi ragu-ragu meminta izin kepada Ikea. "Namun, manajer toko tak berpikir panjang langsung berkata, 'Ya silakan.' Saya terkejut sekaligus bahagia," kata Terzi. 

Jamaah membawa sajadah masing-masing. Mereka juga tetap memakai masker dan menjaga jarak selama ibadah berlangsung.

Wartawan asal Kanada, Carly Agro, mengunggah komentar di Twitter, "Inilah cinta dan kebaikan yang diperlukan dunia saat ini."

Sementara di Kota Herne, umat Islam menggelar shalat Ied di lapangan bola dengan menerapkan prosedur keselamatan selama pandemi. Reuters melaporkan, selain masjid, banyak gelanggang olahraga dan lapangan dibuka untuk sholat Id. 

Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier dalam pesan Idul Fitri, menyampaikan bahwa perayaan tahun ini dibayangi oleh serangan rasisme di Hanau pada Februari. Sembilan Muslim tewas saat itu.

"Ini adalah serangan kepada hidup damai saling berdampingan dan semua nilai yang kita pahami bersama di negara ini: menghargai kehormatan manusia, toleransi dan keberagaman, kebebasan beragama," katanya. Ia menekankan, melindungi umat Islam Jerman adalah bagian dari "tugas negara". 

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement