REPUBLIKA.CO.ID, BASRAH -- Suatu ketika, Umar bin Abdul Aziz meminta kertas dan tinta dari pelayannya. Dia menulis surat dengan tangannya untuk dua ulama saat itu, Hasan al Bashri dan Mathraf bin Abdullah Ibnusy Syakhir.
Adapun isi suratnya yaitu:
"Dari hamba Allah, Umar bin Abdul Aziz, kepada Hasan bin Abil Hasan al Bashri dan Mathraf bin Abdullah Ibnusy-Syakhir. Salamun alaikuma. Aku mengajak kalian berdua memuji Allah yang tiada Tuhan selain Dia dan aku memohon kepadaNya agar melimpahkan salam sejahtera dan shlawat kepada Muhammad, hamba dan RasulNya. Amma ba'du. Aku wasiatkan kepada kalian berdua untuk bertakwa keada Allah. Orang yang mengatakannya sangat banyak dan orang yang mengamalkannya sangat sedikit. Jika datang suratku ini, nasihatilah aku dan jangan kalian anggap aku ini suci. Wassalam."
Hasan al Bashri menulis surat balasan kepada Umar bin Abdul Aziz.
"Salamun alaik. Sesungguhnya aku mengajakmu memuji Allah yang tiada Tuhan selain Dia. Amma ba'du. Sesugguhnya dunia adalah rumah ketakutan. Adam AS diturunkan ke dunia sebagai hukuman, orang yang memuliakan dunia, ia dihinakan, menjadi mulia orang yang menghinakannya, dan difakirkan orang yang mengumpulkannya. Di dunia, setiap hari ada pembunuhan. Hai Amriul Mukminin, jadilah seperti orang yang mengobati lukanya. Sabarlah atas pedihnya obat jika kau takut akan panjangnya cobaan."