Rabu 27 May 2020 07:11 WIB

Rendahnya Derajat Pelaku Maksiat

Pelaku maksiat memiliki derajat yag rendah.

Red: Muhammad Hafil
Rendahnya Derajat Pelaku Maksiat . Foto: Maksiat dan murtad merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Foto: Deviantart.net/ca
Rendahnya Derajat Pelaku Maksiat . Foto: Maksiat dan murtad merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibu Qayyim Al Jauziyah dalam kitabnya yang berjudul Terapi Penyakit Hati mengatakan, maksiat menjadikan pelakunya berada di golongan rendah. Padahal, sebelum melakukan maksiat, seseorang disiapkan untuk golongan yang tinggi.

Allah menciptakan manusia menjadi dua golongan. Golongan aula (atas) dan golongan sufla (bawah).

Baca Juga

Asfala safilin adalah tempat golongan sufla. Allah memasukkan orang yang taat kepada-Nya di ke dalam golongan atas yang tinggi kedudukannya di dunia dan akhirat. Dan, memasukkan pelaku maksiat ke dalam golongan orang yang rendah di dunia dan akhirat.

Allah memuliakan orang yang taat dan merendahkan pelaku maksiat, seperti yang terdapat dalam Musnad Imam Ahmad dari hadist yang disampaikan Abdullah bin Umar. Rasulullah bersabda:

"Aku diutus dengan pedang di antara masa sebelum kiamat dan rezeki dijadikan ada di bawah bayangan tombakku. Allah menjadikan kerendahan dan kehinaan untuk siapa saja yang melanggar perintahku."

Orang yang berbuat maksiat akan turun derajatnya sampai pada tingkatan yang paling rendah. Dan, dia akan terus menurutn hingga mencapai tingkatan asfalin (Golongan yang paling rendah). Setiap kali seseorang melaksanakan ketaatan, maka naiklah derajatnya. Demikian seterusnya, hingga mencapai tingkatan yang paling atas.

Sumber: Terapi Penyakit Hati / Ibnu Qayyim Al Jauziyyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement