Rabu 27 May 2020 07:25 WIB

ASDP Alami Penurunan Penumpang Selama Lebaran

Total penumpang yang menyeberang di sembilan lintasan turun 94,47 persen.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Foto aerial Pelabuhan Merak di Banten, Jumat (22/5/2020). Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H, arus penyeberangan penumpang di Pelabuhan Merak mengalami penurunan penumpang hingga 98,3 persen jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu dikarenakan adanya aturan larangan mudik dari pemerintah demi mencegah penyebaran pandemi COVID-19.
Foto: Antara/Galih Pradipta
Foto aerial Pelabuhan Merak di Banten, Jumat (22/5/2020). Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H, arus penyeberangan penumpang di Pelabuhan Merak mengalami penurunan penumpang hingga 98,3 persen jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu dikarenakan adanya aturan larangan mudik dari pemerintah demi mencegah penyebaran pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menhalami penurunan penumpang selama periode Lebaran Idul Fitri 2020. Khususnya penurunan penumpang sejak Ahad (17/5) atau H-7 hingga Senin (25/5) atau H+2 Lebaran di sembilan lintasan yang dilayani. 

Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry Imelda Alini mengatakan pada masa tersebut, ASDP hanya melayani sebanyak 131.683 penumpang dan 74.846 unit kendaraan. "Pencapaian total penumpang yang menyeberang di sembilan lintasan turun 94,47 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu skitar 2,3 juta orang," kata Imleda dalam pernyataan tertulisnya, Selsa (26/5). 

Sementara itu, total kendaraan yang diangkut pada masa tersebut juga turun 86,49 persen. Padahal ASDP pada periode yang sama tahun lalu melayani penyebrangan penumpang dengan kendaraan sebanyak 553.817 unit kendaraan. 

Imelda memastikan selama periode Lebaran 2020, ASDP memfokuskan pada sembilan lintasan penyeberangan terpantau nasional. Kesembilan ruas tersebut yakni Ajibata-Ambarita, Tj. Kelian – Tj Api-api, Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk, Padangbai-Lembar, Kayangan-Pototano, Kariangau-Panajam, Bajoe-Kolaka, dan Bira-Pamatata. 

Menurutnya, aktivitas penyeberangan di sembilan lintasan tersebut sejak H-7 hingga H+2 Lebaran relatif sepi baik trafik penumpang maupun kendaraan. Hal tersebut menurutnya sesuai prediksi seiring dengan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh Pemerintah demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang berdampak pada pengurangan mobilitas masyarakat termasuk yang menggunakan kapal ferry.

"Kami mengapresiasi tingginya kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam mendukung larangan mudik pemerintah untuk menunda perjalanan dengan kapal ferry pada periode Lebaran ini," tutur Imelda.

Meskipun terjadi penurunan penumpang, Imelda memastikan ASDP tetap memberikan layanan prima kepada pengguna jasa. Untuk mengantisipasi kepadatan, lata dia, ASDP menerapkan sistem penyekatan sejak dari gate verifikasi tim gugus tugas Covid-19 sebelum memasuki area pelabuhan hingga menuju area terminal dan saat naik ke kapal sehingga tidak terjadi penumpukan. 

Imelda mengimbau masyarakat selama arus balik Lebaran di tengah situasi pandemi Covid-19 tidak melakukan perjalanan dengan kapal ferry. Terutama bagi masyarakat yang ingin kembali ke Jawa, khususnya Jakarta yang kini menjadi episentrum Covid-19 terbesar.

"Kami meminta kepada pengguna jasa yang kemarin telah menyeberang, agar menahan diri untuk kembali ke Jawa, khususnya ke Jakarta. Mari bersama-sama kita berdoa agara pandemi Covid-19 ini segera berakhir, dan kita bisa kembali beraktivitas dengan normal," ungkap Imelda.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement