Rabu 27 May 2020 07:40 WIB

Begini Persiapan Jabar Hadapi Prediksi Gelombang II Covid-19

Pemprov Jabar menyiapkan tempat tidur di rumah sakit rujukan dan tempat isolasi.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ratna Puspita
Petugas memeriksa pengendara di pos pemeriksaan (check point) di perbatasan Kabupaten Tasikmalaya dengan Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (26/5/2020). Pemeriksaan tersebut sebagai upaya penyekatan pemudik lokal yang hendak keluar-masuk Provinsi Jabar juga para pelancong ke tempat wisata di daerah masing-masing yang rentan penyebaran COVID-19
Foto: ANTARA/ADENG BUSTOMI
Petugas memeriksa pengendara di pos pemeriksaan (check point) di perbatasan Kabupaten Tasikmalaya dengan Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (26/5/2020). Pemeriksaan tersebut sebagai upaya penyekatan pemudik lokal yang hendak keluar-masuk Provinsi Jabar juga para pelancong ke tempat wisata di daerah masing-masing yang rentan penyebaran COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat sudah memiliki persiapan bila prediksi gelombang kedua penyebaran Covid-19 benar-benar terjadi. Menurut Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Barat, Daud Ahmad, pihaknya berharap gelombang kedua penyebaran virus corona yang membuat masyarakat khawatir tersebut tidak terjadi, khususnya di Jabar. 

"Sebetulnya, dari awal di Jabar dengan persiapannya mudah-mudahan bisa saya katakan kita sudah siap. mudah-mudahan gelombang kedua tidak terjadi," ujar Daud, Selasa petang (26/5).

Baca Juga

Daud mengatakan, persiapan Jabar tampak dari jumlah tempat tidur untuk pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit rujukan. Di mana tingkat keterisian saat ini ada di angka 30 persen, artinya ada 70 persen yang masih kosong. "Mudah-mudahan tidak terisi," kata Daud. 

Selain itu, menurut Daud, tempat isolasi di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jabar pun hanya setengahnya yang saat ini terisi. Pemprov Jabar pun telah menyiapkan sebanyak 200 kamar untuk isolasi masyarkat yang terpapar virus corona.