REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengemukakan pentingnya pengetatan penerapan protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19. Pengetatan sebagai upaya menyiapkan masyarakat untuk menuju kenormalan baru terkait dengan pandemi penyakit yang disebabkan oleh virus corona tipe baru itu.
"Sejauh ini new normal (kenormalan baru) masih akan dirumuskan, akan tetapi yang pasti penerapan protokol kesehatan harus diperketat," kata dia dalam keterangan tertulis pemerintah kota yang diterima di Magelang, Rabu (27/5).
Ia mengatakan beberapa pusat keramaian dan destinasi wisata akan segera dibuka. Destinasi wisata di Kota Magelangseperti Taman Kyai Langgeng dan Gunung Tidarkemungkinan juga akan dibuka untuk wisatawan.
"Kalau Candi Borobudur (di Kabupaten Magelang) dibuka, kita juga ingin TKL (Taman Kyai Langgeng) dan Gunung Tidar dibuka," kata dia saat Rapat Evaluasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Pendopo Pengabdian Rumah Dinas Wali Kota Magelang.
Akan tetapi, ia melanjutkan, pengunjung tempat wisata akan diwajibkan disiplin menerapkan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau cairan pembersih tangan, memakaimasker, dan menjaga jarak. "Pengunjung harus cuci tangan, pakai masker, tidak boleh rangkulan, dan sebagainya. Yang jelas walaupun pandemi rakyat kita jangan sampai tidak makan," katanya.
Wali Kota mengapresiasi tim gugus tugas yang bekerja keras dengan komitmen kuat dalam penanganan Covid-19 di daerah dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan itu. Ia mengingatkan tim agar tidak lengah terhadap perkembangan pandemi, meski tren kasus Covid-19 di Kota Magelang cenderung landai dibandingkan dengan daerah lain di wilayah eks-Keresidenan Kedu.
"Komitmen tim luar biasa. Terutama menjelang Idul Fitri, yang mencekam di situ, ribuan pemudik dari zona merah ke sini tapi alhamdulillah sebagian besar mematuhi anjuran pemerintah. Tapi jangan bergeming. Kita fokus mengelola wilayah masing-masing sampai RT/RW," katanya.
Sekretaris Daerah Kota Magelang Joko Budiyono mengatakan pemerintah kota melakukan kajian terkait dengan kehidupan normal baru di daerah itu, termasuk berkoordinasi dengan forum pimpinan daerah dan berbagai pihak terkait "New normal terkait tata kehidupan tidak bisa dihindari, tidak bisa ditolak, kita harus bisa menyesuaikan diri, yakni menciptakan gaya hidup baru yang sadar akan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 demi menunjang produktivitas ekonomi," katanya.
"Kita harus terus mengedukasi masyarakat agar terus meningkatkan kepatuhan terkait protokol kesehatan ini," katanya.
Masyarakat Kota Magelang, ia melanjutkan, harus bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan normal baru agar laju perekonomian bergerak kembali setelah terpuruk akibat pandemi.