Rabu 27 May 2020 09:43 WIB

Selama PSBB, Jumlah PDP dan ODP Indramayu Justru Meningkat

Jumlah ODP naik 113 orang dan jumlah PDP naik 73 orang.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas menertibkan warga yang tidak menggunakan masker saat melintas di jalan Yos Sudarso, Indramayu, Jawa Barat, Ahad (10/5/2020). Penertiban tersebut terkait penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Indramayu untuk memutus rantai penyebaran COVID-19
Foto: ANTARA/Dedhez Anggara
Petugas menertibkan warga yang tidak menggunakan masker saat melintas di jalan Yos Sudarso, Indramayu, Jawa Barat, Ahad (10/5/2020). Penertiban tersebut terkait penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Indramayu untuk memutus rantai penyebaran COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Jumlah kasus pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) di Kabupaten Indramayu mengalami peningkatan cukup tinggi selama berlangsungnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap I dan II. Rendahnya kesadaran warga membuat pelaksaaan PSBB menjadi kurang efektif untuk menekan kasus Covid-19.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara, menyebutkan, sebelum PSBB dilaksanakan atau hingga 5 Mei 2020, kasus ODP tercatat ada 746 orang. Sedangkan setelah PSBB dilaksanakan hingga 25 Mei 2020, kasus ODP ada 859 orang.

"Meningkat 113 orang,’’ kata Deden, Rabu (27/5).

Sedangkan untuk kasus PDP di Kabupaten Indramayu, sampai dengan 5 Mei 2020, tercatat ada 95 orang. Sedangkan data PDP yang tercatat sampai 25 Mei 2020, sebanyak 168 orang atau meningkat 73 orang.