REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah dinilai perlu memperhatikan kontrol terhadap transportasi yang masuk ke DKI Jakarta dan sekitarnya setelah masa lebaran. Hal ini berkaitan dengan potensi gelombang kedua Covid-19 akibat pemudik yang kembali ke Ibu Kota.
"Dikhawatirkan apabila mobilitas orang dengan ranmor (kendaraan bermotor) tidak dicegah dan dikendalikan yang akan masuk ke Jakarta bisa menimbulkan atau dapat terjadi penularan kepada para pendatang baik warga Jakarta yang balik setelah mudik atau pendatang baru," kata Pengamat Lalu Lintas dan Transportasi Budiyanto kepada Republika, Rabu (27/5).
Eks Kepela Subdit Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya itu menyebutkan, mobilitas masyarakat yang mudik dan balik beserta orang baru yang akan ke Jakarta umumnya menggunakan kendaraan bermotor baik sepeda motor, mobil pribadi, maupun angkutan umum. Sementara, kunci protokol kesehatan menghadapi Covid-19 adalah jaga jarak dan menghindari orang berkerumun.
Budiyanto menilai proses physical distancing dan hindari kerumun bagi mereka yang menggunakan kendaraan pribadi maupun maupun menggunakan kendaraan angkutan umum sulit untuk dilaksanakan. Pengawasannya pun sulit.