Rabu 27 May 2020 11:11 WIB

Gelombang Pasang, Pengunjung Tetap Nekat ke Pantai Selatan

Pengunjung dari Bandung membuat tenda di Pantai Palabuhanratu.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Bilal Ramadhan
Kendaraan milintasi jalan pantai yang rusak diterjang gelombang pasang purnama di kawasan wisata Pantai Ulee dan Kampung Jawa, Banda Aceh, Aceh, Selasa (26/5/2020). Jalan pantai yang menghubungi dua desa wisata di Banda Aceh itu, terus mengalami kerusakan dan di beberapa titik terancam putus akibat diterjang gelombang pasang purnama.
Foto: ANTARA/Ampelsa
Kendaraan milintasi jalan pantai yang rusak diterjang gelombang pasang purnama di kawasan wisata Pantai Ulee dan Kampung Jawa, Banda Aceh, Aceh, Selasa (26/5/2020). Jalan pantai yang menghubungi dua desa wisata di Banda Aceh itu, terus mengalami kerusakan dan di beberapa titik terancam putus akibat diterjang gelombang pasang purnama.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kondisi pantai selatan Kabupaten Sukabumi dalam beberapa hari terakhir mengalami keadaan pasang. Dampaknya hal ini sangat membahayakan bagi pengunjung.

Namun masih ada sejumlah pengunjung yang tetap bermain di tepi pantai, Rabu (27/5). ''Hasil pantauan masih ada pengunjung yang nekad bermain di tepi pantai,'' ujar Kepala Divisi Operasional, SDM, dan Diklat, Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi, Asep Edom kepada Republika.

Padahal pantai tersebut telah dipasang bendera merah sebagai tanda larangan untuk tidak boleh bermain di kawasan tersebut. Sebab ketinggian gelombang berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencapai sekitar 4-6 meter sehingga membahayakan pengunjung.

Menurut Asep, petugas di lapangan sudah berupaya memberikan peringatan kepada pengunjung. Namun mereka tetap tidak mengindahkan larangan tersebut.