Rabu 27 May 2020 11:45 WIB

Ini Tiga Agenda Pariwisata di Yogyakarta Saat New Normal

Sleman Temple Run akan dimulai di Tebing Breksi dan mengelilingi candi di sekitarnya.

Sejumlah pembalap melakukan start Etape 1 balap sepeda Tour De Indonesia 2018 di kompleks Candi Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (25/1).
Foto: Republika/Nico Kurnia Jati
Sejumlah pembalap melakukan start Etape 1 balap sepeda Tour De Indonesia 2018 di kompleks Candi Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (25/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), berharap dapat menggelar tiga kegiatan pariwisata pada saat memasuki new normal atau normal baru pariwisata setelah wabah COVID-19.

"Dari sejumlah agenda event pariwisata di Kabupaten Sleman, hampir semua tidak dapat dilaksanakan akibat wabah COVID-19. Namun memasuki new normal pariwisata, kami berharap dapat menggelar 2-3 event hingga akhir 2020," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Sudarningsih di Sleman, Rabu (27/5).

Menurut dia, 2-3 kegiatan pariwisata itu tersebut merupakan agenda tahunan yang selama ini banyak diminati masyarakat dan wisatawan. "Event tersebut seperti penyelenggaraan sport tourism Sleman Temple Run, Tour de Prambanan, dan Tour de Merapi," katanya.

Ia mengatakan, untuk kegiatan Sleman Temple Run dan Tour de Prambanan selama ini telah mampu menarik minat peserta dari berbagai daerah di Indonesia dan juga dari sejumlah negara.

"Hanya yang harus kami pikirkan adalah bagaimana tetap melaksanakan event tersebut dengan mengacu pada protokol Covid-19, apalagi ini melibatkan peserta internasional," katanya.

Sudarningsih mengatakan untuk gelaran Sleman Temple Run pihaknya berencana menggelar kegiatan tersebut di Taman Tebing Breksi Prambanan untuk start dan finish.

"Pertimbangan kami menggelar event di Tebing Breksi untuk mengangkat kembali pariwisata di Breksi yang sebelumnya ditutup akibat pandemi Covid-19," katanya.

Ia mengatakan nantinya dari Taman Tebing Breksi peserta akan menempuh rute dan singgah di sejumlah destinasi wisata candi yang banyak terdapat di kawasan perbukitan Kecamatan Prambanan.

"Harapannya dengan event tersebut dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Sleman, karena selama pandemi Covid-19 ini sektor pariwisata benar-benar tidak dapat berjalan dan kunjungan wisatawan turun drastis," katanya.

Pada 2019 kunjungan wisatawan ke Kabupaten Sleman tercatat lebih dari 10 juta wisatawan atau melebihi dari target yang ditetapkan. "Kunjungan wisatawan ke Sleman pada 2019 tercatat melebihi target. Kami awalnya mematok target 10 juta pengunjung dan ternyata di akhir tahun mencapai angka 10,357 juta lebih wisatawan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement