REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Produser Frank Marshall berharap bisa kembali menghadirkan sosok Jason Bourne ke layar lebar. Sineas itu berencana membuat sekuel keenam dari waralaba film legendaris Jason Bourne.
Karakter Jason Bourne terakhir kali muncul di film berjudul sama pada 2016. Aktor Matt Damon kembali memerankan Bourne, mantan pembunuh CIA yang menghilang setelah mempublikasikan rincian dari program pembunuhan bertarget CIA.
Sekuel kelima itu melanjutkan cerita dari The Bourne Ultimatum rilisan 2007. Antusiasme menyambut kehadiran kembali Bourne membuat film 2016 lalu sukses besar dengan pendapatan global mencapai 415 juta dolar AS.
Meski secara komersial sangat menguntungkan, kritikus film tidak banyak mengapresiasinya. Rata-rata penerimaan terhadap film hanya sebesar 55 persen di laman Rotten Tomatoes, membuat Damon ragu melanjutkan dengan sekuel baru.
Berbeda dengan Damon yang juga merangkap sebagai produser film, Marshall justru bersemangat dengan peluang melanjutkan sekuel. Saat ini, Marshall tengah mencari sutradara dan penulis skenario yang tepat untuk sinema keenam.
Keterlibatan sutradara Paul Greengrass, yang mengarahkan tiga dari total lima film, turut memengaruhi apakah Damon ingin kembali berperan sebagai Bourne atau tidak. Polemik tentang tokoh utama pun tentu memengaruhi penerimaan penonton.
Pertanyaan lain adalah tentang alur cerita dan penokohan itu sendiri. Pasalnya, ada film keempat berjudul The Bourne Legacy rilisan 2012 yang tidak menampilkan Damon. Tokoh utama di sekuel itu adalah Aaron Cross yang diperankan Jeremy Renner.
Belum diketahui opsi mana yang bakal diambil Marshall. Dia bisa saja memilih melanjutkan cerita Bourne versi Damon, atau mengembangkan plot di The Bourne Legacy dengan sosok Renner, dikutip dari laman Screen Rant, baru-baru ini.