Rabu 27 May 2020 13:45 WIB

Pejabat Pemkab Buleleng Berhamburan Keluar karena Gempa

Gempa dengan magnitudo 4,4 terjadi pada Rabu pukul 11.52 WITA di Buleleng Bali

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Ilustrasi Gempa. Gempa dengan magnitudo 4,4 terjadi pada Rabu pukul 11.52 WITA di Buleleng Bali.
Foto: Pixabay
Ilustrasi Gempa. Gempa dengan magnitudo 4,4 terjadi pada Rabu pukul 11.52 WITA di Buleleng Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGARAJA - Pejabat Pemerintah Kabupaten Buleleng yang sedang mengikuti rapat melalui telekonferensi mengenai penanggulangan Covid-19 berhamburan ke luar ruangan. Mereka berhamburan ke luar ruangan saat gempa dengan magnitudo 4,4 terjadi pada Rabu pukul 11.52 WITA.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Ida Bagus Suadnyana mengatakan gempa bumi yang episenternya berada di darat sekitar 20 kilometer barat daya Buleleng pada kedalaman 10 kilometer itu getarannya sangat terasa di Buleleng.

Baca Juga

Menurut dia, saat gempa datang para pejabat Pemerintah Kabupaten Buleleng, termasuk Sekretaris Daerah Gde Suyasa, sedang rapat via telekonferensi. Mereka membahas penggunaan anggaran penanggulangan Covid-19 dengan pejabat Komisi Pemberantasan Korupsi serta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.

"Kami sempat berhamburan ke luar ruangan," katanya.

Ia menuturkan gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Seririt itu getarannya paling kuat terasa di wilayah Seririt. "Pak Camat Seririt sudah saya kontak, belum ada laporan kerusakan. Namun kami terus lakukan pantauan," kata Suadnyana.

Camat Seririt Nyoman Agus Tri Kartika Yudha mengatakan getaran gempa sempat membuat para pegawai Kantor Camat berlarian ke luar gedung. "Getarannya terasa. Staf ada yang lari keluar gedung. Belum ada laporan kerusakan. Tapi saya tetap kontak para perbekel untuk menyampaikan laporan jika ditemukan terjadi kerusakan akibat gempa," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement