Rabu 27 May 2020 14:12 WIB

Mesir Tinjau Rencana Pembukaan Masjid

Masjid di Mesir ditutup untuk mengendalikan penyebaran virus corona.

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Mesir Tinjau Rencana Pembukaan Masjid. Masjid Al-Fattah Al-Alim di Kairo, Mesir.
Foto: Ahram.org
Mesir Tinjau Rencana Pembukaan Masjid. Masjid Al-Fattah Al-Alim di Kairo, Mesir.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pemerintah Mesir sedang meninjau lebih lanjut rencana pembukaan kembali masjid. Masjid di Mesir telah ditutup selama aturan pembatasan ketat diberlakukan pada Maret lalu untuk mengendalikan penyebaran infeksi virus corona jenis baru (Covid-19). 

Menurut Menteri Wakaf Mesir Mohamed Mokhtar Gomaa terdapat catatan rencana ini akan ditinjau oleh komite manajemen krisis wabah pada awal pekan depan. Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Selasa (26/5), Gomaa menambahkan rencana disiapkan berdasarkan arahan Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly. 

Baca Juga

Arahan ini dikeluarkan sebelum Idul Fitri yang jatuh pada 24 dan 25 Mei lalu dan masyarakat di negara itu dinilai menunjukkan kesadaran serta komitmen saat melaksanakan ibadah selama Ramadhan, seperti sholat tarawih, hingga saat hari raya yaitu sholat Idul Fitri. 

Dalam aturan yang diberlakukan selama pelaksanaan ibadah-ibadah tersebut, masjid melaksanan sholat dengan jumlah jamaah yang terbatas. Selain itu, terdapat jarak aman antara masing-masing orang di seluruh area, khususnya selama melaksanakan ibadah. 

Gomaa mengatakan Kemeterian Wakaf Mesir telah mulai mendistribusikan karpet sajadah baru seluas 320 ribu meter pada akhir pekan lalu. Seluruhnya dibagikan ke masjid-masjid yang ada di wilayah negara. 

Dikutip Ahram, Rabu (27/5), Mesir sebelumnya memberlakukan langkah-langkah pembatasan yang ketat menjelang Idul Fitri. Terdapat aturan jam malam, yang mengharuskan orang-orang berada di rumah masing-masing mulai pukul 17.00 hingga 06.00 waktu setempat. Seluruh toko, mal, restoran, hingga taman dan pantai umum ditutup. 

Aturan pembatasan yang lebih ketat ini mulai berlaku pada 24 Mei lalu atau hari pertama Idul Fitri hingga 29 Mei mendatang. Meski demikian, para pekerja pabrik akan dikecualikan dari aturan, dalam upaya membatasi dampak pada output pabrik dan kurir dapat melakukan pengiriman makanan melewati jam malam yang berlaku. 

Mesir mengkonfirmasi 18.756 kasus Covid-19 dan 797 kematian hingga Rabu (27/5). Sementara, jumlah pasien yang dinyatakan pulih adalah 5.027 orang.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement