REPUBLIKA.CO.ID, MANADO - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) akan terus mendorong ekspor tepung kelapa ke Irak mengingat jumlah permintaan dari wilayah tersebut yang tinggi.
Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Darwin Muksindi mengatakan, Irak merupakan pasar yang harus dimanfaatkan dengan baik oleh pengekspor Sulut, karena potensinya sangat besar.
Menurut dia, potensi itu terlihat dari ekspor tepung kelapa ke Irak pada triwulan I-2020 yang tercatat mencapai 140 ton dengan penerimaan devisa sebesar 154.885 dolar AS.
"Terbukanya pasar tepung kelapa ke Irak merupakan peluang bagi Sulut mendorong ekspor komoditas andalan itu, sehingga terus merambah ke lebih banyak negara di dunia," kata dia di Manado, Rabu (27/5).
Ia menambahkan tepung kelapa merupakan salah satu bahan baku utama untuk diolah menjadi beberapa produk bahan kebutuhan masyarakat di negara tersebut.
"Karena itu, saya optimistis ekspor ke negara tersebut akan meningkat di waktu mendatang, sehingga kualitas dan kuantitas produk harus dijaga dengan baik," katanya.
Selain itu, permintaan tepung kelapa dari negara-negara di Timur Tengah, juga mengalami peningkatan dibandingkan kondisi biasanya.
"Biasanya dalam sebulan hanya satu kali pengiriman, namun mengalami peningkatan hingga dua kali. Bahkan mungkin akan lebih banyak lagi ke depannya," kata Darwin.
Ia memastikan tepung kelapa merupakan salah satu komoditas andalan Sulut yang mempunyai banyak negara tujuan ekspordibanding komoditas lain.
Meski demikian, pihaknya akan terus mencarikan pasar baru bagi produk ekspor lainnya, melalui pameran dalam negeri maupun luar negeri, dan berbagai kegiatan promosi.