Rabu 27 May 2020 15:58 WIB

Doni Monardo: 110 Kabupaten/Kota Nyaris Steril Corona

Doni menilai sebanyak 110 kabupaten/kota itu siap menjalankan prosedur normal baru.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyampaikan, pemerintah tengah menyiapkan sejumlah daerah yang akan dibuka untuk melaksanakan tatanan norma baru dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Menurut dia, terdapat 110 kabupaten/kota yang siap melaksanakan prosedur normal baru karena nyaris tak ditemukan adanya kasus corona.

“Daerah-daerah yang sama sekali belum ada kasus. Terdapat sebanyak 110 kabupaten/kota di mana terdiri dari 87 di wilayah daratan dan 23 di wilayah kepulauan. Kemudian, kecuali Papua, maka yang akan nantinya diberikan tawaran untuk membuka adalah 87 kabupaten/kota, yaitu 65 di wilayah daratan dan 22 di wilayah kepulauan,” ujar Doni saat konferensi pers, Rabu (27/5).

Baca Juga

Daerah-daerah itu disebutnya hampir steril dari ancaman Covid-19. Namun, menurut dia, tak selamanya daerah tersebut akan tetap aman dari Covid-19. Doni menjelaskan, daerah-daerah tersebut aman dari ancaman Covid-19 karena tingginya tingkat kepatuhan dan kesadaran masyarakat akan bahaya virus ini.

Selain itu, ada koordinasi yang kuat antara tokoh-tokoh di daerah, baik pemerintahan, tokoh daerah, maupun tingkat RT dan RW.  “Kemudian, adanya sejumlah daerah yang terisolasi sehingga aman dari Covid, termasuk daerah daerah yang relatif sangat jarang dikunjungi oleh dari luar,” kata dia menambahkan.

Lebih lanjut, Doni juga menyampaikan terdapat pula daerah yang masuk dalam zona hijau. Di zona ini kasus mengalami penurunan dalam beberapa pekan terakhir. Berdasarkan standar dari WHO, terdapat 10 indikator wilayah yang dapat dibuka kembali.

Indikator itu meliputi penurunan jumlah kasus positif dalam dua pekan sebanyak lebih dari 50 persen; penurunan jumlah kasus ODP dan PDP dua pekan lebih dari 50 persen; penurunan jumlah meninggal; penurunan jumlah kasus positif yang dirawat di rumah sakit; penurunan jumlah kasus ODP dan PDP dirawat di rumah sakit; kenaikan jumlah sembuh dari kasus positif; kenaikan jumlah selesai pemantauan dari ODP dan PDP; R0 kurang dari 1; dan jumlah pemeriksaan spesimen meningkat dalam dua pekan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement