Rabu 27 May 2020 18:01 WIB

Kasus Baru Covid-19 di Korsel Terdeteksi di Gudang Logistik

Korsel mendeteksi 40 kasus baru di pusat gudang logistik ritel Coupang.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Seorang staff kesehatan yang mengenakan alat pelindung menyemprot disinfektan untuk membantu mengurangi penyebaran virus corona baru sebelum sekolah dibuka kembali di sekolah menengah di Seoul, Korea Selatan, Senin (11/5). Korea Selatan secara bertahap akan membuka kembali pada Rabu (13/5)
Foto: AP / Lee Jin-man
Seorang staff kesehatan yang mengenakan alat pelindung menyemprot disinfektan untuk membantu mengurangi penyebaran virus corona baru sebelum sekolah dibuka kembali di sekolah menengah di Seoul, Korea Selatan, Senin (11/5). Korea Selatan secara bertahap akan membuka kembali pada Rabu (13/5)

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan (Korsel) mencatat lonjakan terbesar kasus baru virus corona, Covid-19 dalam 49 hari pada Selasa (26/5) malam waktu setempat. Lonjakan kasus baru Covid-19 itu muncul dari klaster di pusat logistik ritel di sebelah barat Seoul.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) mengatakan, pihaknya mengonfirmasi 40 kasus baru pada tengah malam Selasa (27/5) waktu setempat di pusat logistik ritel itu. Hingga kini total keseluruhan kasus virus corona di seluruh Korsel tercatat 11.265.

Baca Juga

Setidaknya 36 kasus baru terkait dengan gudang Coupang yang telah ditutup karena desinfeksi pada Senin. Sebanyak 3.600 orang seluruhnya bekerja di sana. Saat ini mereka tengah dites Covid-19.

Coupang mengalami lonjakan bisnis saat warga Korsel tetap tinggal di dalam rumah. Meskipun, para pekerja mengeluhkan kondisi mereka tetap bekerja pada masa pandemi. Para pejabat kesehatan memperingatkan bahwa kasus virus corona dapat meningkat.

"Kami sangat gugup tentang infeksi masyarakat dan kami terus memantau situasi," kata wakil menteri kesehatan Kim Kang-lip sepeti dikutip Aljazirah, Rabu (27/5).

Kim mengatakan, pihak berwenang mencurigai pusat logistik itu tidak mematuhi prinsip-prinsip karantina "dasar". Dia juga mengatakan, bahwa penyelidikan sedang dilakukan. Dilansir Channel News Asia, seorang juru bicara untuk Coupang mengatakan bahwa pusat logistiknya menjalani disinfeksi setiap hari dan semua karyawan mengenakan masker dan sarung tangan serta memeriksakan suhu.

Meskipun ada lonjakan kasus baru virus corona di Korsel, lebih dari 2 juta siswa kembali ke kelas pada Rabu, awal dari pembukaan sekolah yang akan dilakukan secara bertahap.

"Yang kami khawatirkan sekarang adalah ketika anak-anak pergi ke sekolah, secara alami mereka dekat dengan teman-teman mereka dan mereka harus makan bersama sehingga mereka mungkin terinfeksi virus corona," kata Chan Woong-jeon, ayah dari anak ke-2 siswa kelas yang kembali ke Sekolah Dasar Seryun di Seoul.

Seorang guru di sekolah itu, Park Hyeon-ji mengatakan para guru telah dilatih tentang bagaimana bereaksi terhadap setiap wabah. "Kita akan bisa mengambil tindakan segera," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement