REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengajak pelaku industri bersiap menghadapi normal baru atau new normal. Sebab ke depannya, kondisi tersebut akan memengaruhi berbagai target.
"Ini akan membuat target-target kita tidak mudah bisa dicapai. Karena misal, dalam masa-masa normal, sebuah industri dibolehkan melibatkan 100 persen pekerjanya, tapi saat new normal, karena ada protokol kesehatan, industri harus lakukan penyesuaian," jelas Agus saat Halal Bihalal virtual bersama media massa pada Rabu (27/5).
Dengan begitu, kata dia, kemungkinan industri hanya bisa mempekerjakan 50 persen karyawannya. "Sehingga memengaruhi produksi, produktivitas, dan timing target atau time frame kita," ujarnya.
Maka, sambung Agus, kinerja industri manufaktur pun dipastikan terpengaruh. Sementara perusahaan atau industri belum signifikan menerapkan teknologi 4.0.