REPUBLIKA.CO.ID, 3 Saksi Bisu Kejayaan Dinasti Abbasiyah di Irak
Berkuasa di Baghdad selama lebih dari empat abad, Dinasti Abbasiyah membuktikan keberhasilan mereka membangun peradaban yang gemilang.
Konflik berkepanjangan di Irak, mulai dari agresi militer oleh AS sejak 2003 dan perang saudara yang berkecamuk hingga detik ini, seperti dilaporkan media asal Inggris, BBC, bisa jadi menjadi faktor mengapa warisan budaya berupa benda tersebut kurang diperhatikan. Berikut ini sebagian bangunan saksi bisu peradaban Dinasti Abbasiyah di Baghdad:
* Istana Abbasiyah
Qashr al-Abbasy, demikian dikenal dalam catatan sejarah. Istana ini satu-satunya istana Abbasiyah yang masih tersisa di Baghdad. Lokasinya tak jauh dari gerbang Baghdad bagian utara menghadap ke Sungai Tigris. Istana ini dibangun khalifah an-Nashir Lidinillah (1179-1225 M).
* Kampus al-Mustanshiriyah
Kampus ini didirikan Khalifah Dinasti Abbasiyah, al-Mustanshir Billah, pada 1233 M. Lembaga ini menjadi pusat kajian ilmu pengetahuan. Kampus yang berlokasi tak jauh dari istana kekhalifahan dan Madrasah an-Nizhamiyah itu lengkap dengan 450 ribu referensi kitab. Lembaga ini mengalami kemunduran ketika penaklukan Baghdad pada 1258 M dan benar-benar terhenti pada 1400 M ketika Timur Lenk menghancurkan kembali Baghdad.
* Gerbang Timur
Konsep Kota Baghdad yang melingkar mengacu pada kota-kota Persia seperti Kota Firouzabad. Baghdad dikelilingi tembok yang memutar hingga tampak seperti lingkaran bulat. Wajar bila Baghdad dijuluki dengan Kota Bulat. Ada empat gerbang utama. Sebagiannya tidak tersisa, yang masih bertahan meski tinggal puing-puing itu ialah gerbang timur.
Pengolah: Nashih Nashrullah, dari berbagai sumber