REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih asal Swiss, Lucien Favre, mengisyaratkan akan meninggalkan Borussia Dortmund pada akhir musim ini. Keputusan diambil setelah kalah melawan Bayern Muenchen membuat timnya tertinggal tujuh poin dari sang juara bertahan Bundesliga dengan tersisa enam pertandingan lagi.
Selama dua musim terakhir ditangani Favre, Dortmund yang menempati peringkat kedua terus membuntuti Bayern yang berambisi merebut gelar juara liga kedelapan kali berturut-turutnya. Favre mengisyaratkan mundur ketika ditanya apakah kekalahan 0-1 melawan Bayern Rabu dini hari berkat gol Joshua Kimmich itu membuktikan Favre tidak memenuhi ambisi Dortmund guna mematahkan monopoli Bayern di Liga Jerman.
"Itu selama berbulan-bulan sudah diucapkan di sini, saya tahu bagaimana semua ini berjalan dan saya akan membahas soal ini beberapa pekan nanti. Saya tetap tenang dan saya percaya pada diri saya sendiri," kata Favre (62), seperti dikutip AFP, Rabu (27/5).
Kekalahan di kandang ini membuat Dortmund dia kali digebuk Bayern setelah takluk 0-4 November tahun lalu di kandang Muenchen, Allianz Arena. Menurut harian Jerman Bild, bos-bos Dortmund dalam beberapa pekan terakhir menjalin kontak dengan Niko Kovac yang dipecata Bayern November tahun lalu yang kemungkinan menjadi pengganti Favre.
Setelah Favre menyatakan akan mengeluarkan pernyataan nanti, legenda Jerman yang kini menjadi komentator Sky, Lothar Matthaeus, mengatakan, ia mengira Favre akan pergi dan Kovac akan datang. Bild juga mengklaim bahwa pelatih RB Leipzig Julian Nagelsmann dianggap sebagai pelatih ideal Dortmund, tetapi pelatih berusia 32 tahun itu masih terakhir kontrak sampai 2023.