REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta akan membuka tempat wisata dan hiburan di Jakarta secara bertahap dengan tetap mempertimbangkan kondisi penyebaran kasus Covid-19.
"Jadi dibukanya bertahap. Jelas dengan mempertimbangkan kasusnya seperti apa. Membaik atau tidak. Itu jadi kunci utama," kata Kepala Disparekraf DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia saat dihubungi di Jakarta, Rabu (27/5).
Pembukaan kembali tempat wisata dan hiburan secara bertahap tersebut, kata Cucu, dicari yang memiliki risiko penularan paling sedikit terlebih dahulu.
"Jadi tidaksekaligus bersamaan. Itu yang lagi dibahas dan mereka harus punya protokol Covid-19 oleh masing-masing tempat wisatanya," ujar Cucu.
Dengan berbagai pertimbangan tersebut, kata Cucu, akhirnya membuat tempat wisata dan hiburan di Jakarta dibuka secara bertahap dan akan diputuskan melalui rekomendasi tim Gugus Tugas Covid-19 DKI Jakarta.
"Mereka kan ada kaidah-kaidah yang sebelum dia menetapkan itu, dia punya acuan kapan boleh dibuka atau tidaknya. Semua juga kalau nanti perkembangannya positif, tentu akan dibuka secara bertahap. Baik itu tempat wisata ataupun tempat lainnya terkait wisata seperti hotel dan hiburan malam. Tapi waktunya belum bisa ditentukan, komandonya di Gugus Tugas," ucap Cucu.
Jakarta saat ini tengah berada dalam situasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) DKI Jakarta fase ketiga pada 22 Mei hingga 4 Juni 2020. Diharapkan setelah PSBB tahap ketiga, Jakarta makin baik dan masuk dalam kondisi normal baru.
DKI Jakarta hingga saat ini memiliki belasan tempat wisata. Sejak pandemi Covid-19 melanda di Ibu Kota sejak awal Maret 2020, berbagai tujuan perjalanan wisata itu ditutup oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta demi menekan penyebaran virus corona baru asal Wuhan, China itu.