LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Penerapan new normal atau kenormalan baru dalam kehidupan sehari-hari selama pandemi Covid-19 masih berlangsung akan segera dimulai. Pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan juga telah mengeluarkan surat keputusan mengenai protokol keamanan dan keselamatan kerja di era kenormalan baru.
Salah satu aturan yang nantinya perlahan dihapuskan dalam skema ini adalah Work From Home (WFH). Dalam kenormalan baru, para pegawai akan kembali diminta bekerja seperti biasa namun tetap menerapkan protokol pencegahan penyebaran Covid-19, tak terkecuali para Aparatur Sipil Negara (ASN).
Salah satu ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Lena (33, bukan nama sebenarnya) mengaku bahwa dirinya masih merasa cemas dan takut apabila kenormalan baru diberlakukan. Saat ini, Lena termasuk salah satu ASN yang masih bekerja secara penuh di kantornya.
"Saya dan beberapa teman lain sejak awal WFH berlaku masih full masuk kantor, di kantor ini yang masuk paling hanya 30% nya, sisanya WFH atau piket bergantian. Kalau dalam waktu dekat semua pegawai masuk lagi, jujur saya sih masih takut," ungkapnya pada Ayobandung.com, Rabu (27/5/2020).
Saat ditemui, Lena mengenakan masker dan ruangan tempatnya bekerja hanya diisi oleh dua orang. Dia mengatakan ke depannya akan lebih berupaya meningkatkan standar protokol kesehatan.
"Kalau semua pegawai masuk, pasti ramai. Saya juga sebisa mungkin akan menghindari dulu titik-titik ramai di kantor seperti kantin. Mulai dari sekarang sudah berusaha bawa bekal makan dan minum sendiri," ungkapnya.
AYO BACA : Usai Idulfitri, 99% ASN Pemkot Bandung Masih WFH
Dia juga menyebutkan belum berani untuk sepenuhnya kembali ke kebiasaan lama. Seperti misalnya menyempatkan diri mengunjungi mal untuk berbelanja sepulang kantor atau mengunjungi tempat publik lainnya.
"Iya belum berani, nanti mah walaupun mal sudah buka saya tetap hanya pulang-pergi rumah dan kantor saja. Sebisa mungkin menghindari dulu," ungkapnya.
Meski demikian, dia mengatakan secara umum menyetujui aturan tersebut. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kewaspadaan agar terhindar dari penularan.
"Kalau keputusannya seperti itu tentu kami sepakat, intinya hanya harus meningkatkan kewaspadaan saja," jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Sabrina (27). Salah satu pegawai di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tersebut mengaku masih memiliki kekhawatiran tersendiri bila kenormalan baru diterapkan. Selama ini, dia telah melakukan WFH selama dua bulan.
"Ada sih rasa khawatir, terutama untuk mobilitas pulang-pergi ke kantor. Saya biasanya kan naik kendaraan umum," ungkapnya.
AYO BACA : Bolos Kerja Usai Idulfitri, 12 ASN Kabupaten Bandung Akan Dipanggil
Dia mengatakan, protokol jaga jarak di kendaraan umum seperti KRL akan sulit dilaksanakan terutama di jam-jam padat. Meskipun mayoritas orang akan memakai masker, tetapi jarak antar orang yang kemungkinan akan tetap berdesakkan membuatnya was-was.
"Hal yang paling bikin deg-degan memang saat perjalanan dari dan menuju kantornya sih," ungkapnya.
Untuk aktivitas di kantornya, Sabrina mengaku tidak terlalu cemas mengingat selama ini area kerja masing-masing pegawai telah dibatasi partisi kubikel yang saling memiliki jarak setidaknya satu meter. Fasilitas masker dan hand sanitizer pun saat ini disebut telah disediakan.
"Harapannya kantor bisa menyediakan rapid test secara berkala karena pengetesan rapid kurang begitu akurat, atau sekalian memberikan swab test. Sehingga kalau ada yang terjangkit bisa ditangani dengan cepat," ungkapnya.
Sementara itu, ASN di atas usia 60 taun, Mien Julietty (65) menyebutkan bahwa dirinya merasa cukup khawatir bila harus kembali masuk kantor seperti biasa. Pasalnya kategori usianya termasuk ke dalam golongan rentan dalam penularan Covid-19.
"Walaupun pakai masker tapi kalau kembali ada di ruangan tertutup ber-AC dengan banyak orang, menurut saya sih masih lebih banyak negatifnya ya. Harapannya mungkin untuk yang 60 tahun ke atas tidak perlu kerja full di kantor, diselang-seling saja," ungkapnya.
Meskipun harus kembali bekerja seperti biasa, ASN yang beberapa bulan lagi memasuki masa pensiunnya tersebut mengatakan akan meningkatkan protokol pencegahan Covid-19 untuk dirinya.
"Seperti memperbanyak makan buah dan sayur, bawa bekal sendiri ke kantor, minum vitamin, dan mengurangi kebiasaan pesan makanan di luar. Bawa masker ganti juga, ganti masker tiap 4 jam sekali," paparnya.
AYO BACA : ASN Purwakarta Ikut Dikerahkan Jaga Posko Covid-19