REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH--Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh kembali melayani kegiatan penyeberangan warga di Pelabuhan (Banda Aceh)-Balohan (Sabang). Kegiatan tersebut dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dalam rangka pencegahan penyebaran COVID-19 usai libur lebaran tahun ini.
"Ya, kemarin (Selasa, 26/5) mulai beroperasi dalam protokoler Covid-19. Jadi satu hari, cuma satu trip kapal lambat baik dari Sabang maupun Banda Aceh," ucap Kepala Pelabuhan Ulee Lheue, Muhammad Isa di Banda Aceh, Rabu (27/5).
Sebelumnya, ia mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Sabang melalui sekretaris daerah telah menerbitkan surat edaran Nomor: 440/2946 tertanggal 19 Mei 2020 tentang menghentikan kegiatan operasional kapal lambat selama tiga hari menjelang Idul Fitri tahun ini.
Para pengguna jasa angkutan penyeberangan kapal ferry di lintasan Sabang-Banda Aceh pergi pulang mulai tanggal 23 hingga 25 Mei 2020 ditiadakan atau distop operasi, dan kembali beroperasi pada Selasa (26/5). "Dari Pelabuhan Balohan pukul 8.00 WIB dan sampai sini (Banda Aceh) jam 10.00 WIB. Baru berangkat lagi dari sini sekitar jam 13.00 WIB menuju Sabang," katanya.
Ia mengaku, di masa pencegahan penyebaran Covid-19 dengan jadwal kapal lambat yang dioperasionalkan PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyebrangan Indonesia Ferry (Persero), yakni Kapal Feri Tanjung Burang dan Kapal Feri BRR saling bergantian setiap harinya.
Dalam dua hari terakhir ini, sebutnya, masih menunjukkan tren penumpang mengalami penurunan dan secara umum didominasi oleh mereka yang tidak sempat pulang kampung ke Sabang.
"Hari ini sudah ada naik sedikit 50 orang ke Sabang, sedangkan kemarin-kemarin cuma 20 sampai 30 orang. Penumpang kapal memang masih diprioritaskan bagi penduduk Sabang. Jadi yang tak sempat balik kemarin, hari ini mereka balik," katanya.
"Terkadang ada juga penumpang kapal yang melaksanakan tugas, seperti TNI/Polri, dan PNS. Kalau kapasitas Tanjung Burang sekitar 300 orang, tapi diprotokoler cuma 150 orang dengan tempat duduk jarang-jarang. Begitu juga BRR mendekati 600 orang, tapi berangkat cuma 20 orang," tegas Isa.
Pemerintah Kota Sabang telah menghentikan pengoperasian kapal cepat Express Bahari dan Express Cantika dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona baru di Sabang, mengingat kasus tersebut semakin bertambah di Indonesia."Kapal ferry tetap beroperasi, namun hanya satu trip setiap harinya terhitung mulai hari Sabtu tanggal 28 Maret 2020," kata Wali Kota Sabang, Nazaruddin.
Ia menyebut, hal ini sesuai dengan keputusan rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sabang, dan instansi terkait pada Jumat (27/3), dalam menindaklanjuti tentang percepatan penanganan Covid-19 di Kota Sabang.