REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chris Evans berbagi cerita tentang perjuangan kesehatan mentalnya di masa lalu saat mengobrol dengan Scott Feinberg dalam episode terbaru podcast The Hollywood Reporter's Awards Chatter. Ia mengakui bahwa ulasan buruk dan kinerja buruk film-filmnya di box office membuatnya tak percaya diri.
Evans mengungkapkan bahwa kegelisahan yang parah menderanya bersamaan dengan peran utama pertamanya sebagai Human Torch di Fantastic Four: Rise of the Silver Surfer pada 2007. Ketika itu, film superhero sedang naik daun.
"Aku baru saja dicampakkan dan aku membutuhkan peran itu," ujarnya merujuk pada kehilangan kesempatan untuk tampil dalam Gone Baby Gone, Milk, Elizabethtown, dan Fracture.
Evans mengatakan, panic attack terburuk dirasakannya saat syuting film Pucnture pada 2010.
"Itu adalah pertama kalinya saya mulai melakukan serangan panik kecil di lokasi syuting," kenangnya seperti dilansir People.
Pada masa itu, menurut Evans, ia ragu akan kemampuannya dalam membuat film yang bagus. Ia tak yakin berakting merupakan pilihan karier yang tepat.
Waktu pun berlalu dan Marvel kemudian mengajak Evans untuk bergabung sebagai Steve Rogers alias Captain America di Captain America: The First Avenger (2011). Menurut Evans, kesempatan itu hampir saja dia tolak.
Semua tekanan ekstra dan ketenaran yang akan datang dengan peran itu membuat Evans tertekan.
Evans juga sempat menolak beberapa peluang untuk menjajal peran tersebut. Marvel bahkan menawarkan kenaikan bayaran dan hanya memintanya untuk membintangi enam film alih-alih sembilan.
Setelah berkonsultasi dengan terapisnya, teman-teman, dan keluarganya, dan bintang Iron Man Robert Downey Jr yang bernaung di agen yang sama dengan Evans, warga asli Boston itu memutuskan untuk menerima peran sebagai Captain America. Tentunya, ia tak menyesal menjadi superhero Marvel.
"Itu adalah keputusan terbaik yang pernah saya buat, dan saya benar-benar berutang kepada Kevin Feige dari marvel karena gigih dan membantu saya menghindari membuat kesalahan besar," kata Evans.
Ikuti Whatsapp Channel Republika