REPUBLIKA.CO.ID, VENEZUELA -- Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengucapkan terima kasih kepada Iran setelah satu dari lima kapal tanker yang dikirim Iran mendekat ke salah satu pelabuhan negara itu.
Maduro mengatakan ia tidak akan "berlutut" di depan Amerika Serikat.
"Venezuela dan Iran sama-sama menginginkan perdamaian," kata Maduro dalam pidato kenegaraan yang disiarkan televisi. "Kami memiliki hak untuk berdagang secara bebas."
Teheran telah memperingatkan "konsekuensi" jika AS memblokir tanker, yang membawa 1,5 juta barel bahan bakar. Kapal-kapal tersebut tiba dengan menentang ancaman dan sanksi keras administrasi Trump, yang tidak menyetujui hubungan antara Caracas dan Teheran.
Para pejabat AS telah menyatakan keprihatinan atas kegiatan Iran di Venezuela.
"Rakyat Venezuela membutuhkan pemilihan presiden yang bebas dan adil yang mengarah ke demokrasi dan pemulihan ekonomi, bukan kesepakatan mahal Maduro dengan negara bagian paria lainnya," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Morgan Ortagus.
Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel juga merayakan kedatangan tanker Iran di Venezuela.
“Yang pertama dari lima tanker minyak Iran tiba di Venezuela untuk melanggar blokade yang tidak dapat diterima dan kriminal. #VivaLaSolidaridad Hidup solidaritas yang panjang di antara orang-orang, ”tulisnya di Sunday.
Kedatangan tanker bertepatan dengan kurangnya bahan bakar parah yang telah memburuk selama karantina Covid-19 di Venezuela.
Produksi minyak turun menjadi sekitar 600.000 barel per hari dari 3 juta barel per hari satu dekade lalu, menurut Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), di mana Venezuela menjadi anggotanya.
Kedatangan sisa tanker akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan.
"Venezuela memiliki teman-teman di dunia ini dan teman-teman pemberani yang berdiri di tanah air Venezuela kita!" Maduro mengucapkan terima kasih kepada Presiden Iran Hassan Rouhani dan pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei atas dukungan mereka.
https://www.aa.com.tr/id/dunia/venezuela-berterima-kasih-pada-iran-untuk-bahan-bakar/1854562
Ikuti Whatsapp Channel Republika