REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen Persik Kediri mengusulkan agar Liga 1 dan Liga 2 dihentikan secara total dalam rapat virtual dengan PSSI pada Rabu (27/5). Persik mengusulkan menggelar turnamen pengganti setelah kondisi akibat pandemi Covid-19 membaik.
"Kalau memang terpaksa dilanjutkan, kami usulkan ada turnamen yang digelar di bulan November sampai Desember," ujar Presiden Klub Persik Abdul Hakim Bafagih dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan di Jakarta, Rabu.
Hakim mengatakan sejak awal tim berjuluk Macan Putih itu secara tegas bersikap agar Liga 1 sebaiknya dihentikan saja. Ia beralasan tren kasus pandemi Covid-19 di Indonesia belum menunjukan tanda-tanda akan membaik.
Di sisi lain, memaksakan kompetisi kembali bergulir dikhawatirkan malah menjadi rantai baru penularan virus berbahaya tersebut. Karena menurutnya, menerapkan protokol pencegahan di luar stadion sangat sulit, apalagi di dalam stadion.
"Dampaknya terjadi pada kondisi ekonomi yang menyebabkan kontrak sponsor klub dan PT LIB banyak yang diputus. Kita juga akan mengalami kesulitan (menerapkan protokol keselamatan) itu," kata dia.
Apabila usulan ini diterima, ia juga meminta agar operator turnamen nanti tidak di bawah naungan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB). Sebab, PT LIB harus fokus membenahi diri pascapengunduran Dirut beserta tiga komisarisnya.
Hakim menyarankan perlu mencari operator yang benar-benar siap dengan format turnamen. Mereka harus memberikan penyangga untuk klub-klub yang mengikutinya
"Karena kalau ada pertandingan, ada hak yang diberikan kepada pelatih, pemain dan ofisial," kata dia.