REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Komite Teknis Sains (CTS) Italia menjelaskan, tidak akan mengubah soal protokol kesehatan bagi pemain sepak bola, terkait masa karantina selama dua pekan untuk pemain yang positif terinfeksi virus corona.
CTS sebelumnya telah memberikan izin kepada seluruh klub Serie A Italia untuk kembali menggelar latihan, dengan sederet ptorokol kesehatan yang harus dijalani setiap tim dan pemain.
Merujuk pada protokol kesehatan tersebut, klub Serie A diharuskan melakukan tes swab secara berkala. Jika ada pemain yang positif maka yang bersangkutan wajib menjalani karantina selama 14 hari ke depan.
Alhasil, protes datang dari Aosiasi Pemain dan Lega Calcio terkait protokol yang meminta seluruh pemain dan staf untuk melakukan karantina selama dua pekan. Menurut mereka, protokol tersebut berlebihan dan membuat kompetisi musim ini justru berhenti lebih cepat.
Namun sayang, keringanan tersebut sepertinya tidak akan didapat. Sebab, dilansir Tuttomercatoweb, Rabu (27/5), tidak ada alternatif lain dan masa karantina selama dua pekan tidak dapat dinegosiasikan kembali.
Menurut laporan itu, CTS telah menunjukkan bahwa tidak boleh ada pengecualian untuk sepak bola. Mereka menilai, gagasan tentang perlakuan berbeda terhadap para pemain menyesatkan dan provokatif dalam keandalan dan kekakuan ilmiah dari Komite itu sendiri.