REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Jawa Timur, melaporkan bahwa kawasan pesisir pantai selatan dilanda banjir rob atau banjir air laut. Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang Bagyo Setiono mengatakan bahwa banjir rob yang melanda wilayah pantai di pesisir selatan Malang tersebut tidak menyebabkan adanya korban jiwa.
"Banjir rob tidak ada korban. Penyebabnya tekanan rendah di utara barat Australia. Pasang tinggi, biasa," kata Bagyo, saat dikonfirmasi Antara di Malang, Rabu (27/5).
Bagyo menambahkan, saat ini seluruh pesisir pantai selatan di wilayah Kabupaten Malang tengah ditutup untuk sektor wisata. Penutupan tersebut, bertepatan dengan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Malang Raya.
Menurut Bagyo, banjir rob tersebut terjadi sejak Selasa (26/5), dan saat ini kondisinya telah berangsur surut. Banjir rob tersebut, terjadi di sepanjang pantai yang landai, utamanya di wilayah pesisir selatan.
"Banjir sekarang mulai surut. Terjadi di sepanjang pantai landai pesisir selatan," kata Bagyo.
Berdasarkan keterangan resmi dari BMKG, akibat adanya aktivitas pasang air laut, kondisi gelombang tinggi, dan curah hujan tinggi dapat mempengaruhi dinamika pesisir di wilayah Indonesia dan wilayah pesisir selatan Jawa Timur berupa banjir rob pesisir.
Banjir pesisir di Jawa Timur terjadi di wilayah pesisir Pacitan, Malang selatan, pesisir Blitar, Jember selatan, Banyuwangi selatan dan sebagainya.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Karangkates Malang, Musripan, mengatakan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dapat terjadi di seluruh wilayah perairan Jawa Timur, dengan arah angin didominasi dari tenggara ke selatan.
Musripan menambahkan, kecepatan angin maksimum di Laut Jawa bagian timur mencapai 23 knots atau 43 kilometer per jam, dan di Samudera Hindia sebesar 22 knots atau 41 kilometer per jam.
"Secara teori semua pantai selatan akan terdampak tinggi gelombang karena saat ini sangat dipengaruhi oleh pasang surut sehingga gelombang tersebut," ujar Musripan.
Berdasarkan data BMKG, Ketinggian gelombang laut di Selat Madura berkisar antara 0,3-1,5 meter, di Laut Jawa bagian timur antara 0,5-1.,8 meter, sedangkan di Samudera Hindia selatan Jawa Timur antara 2,5-3 meter.