Warta Ekonomi.co.id, Bogor
Inggris tampaknya akan menyerah pada tekanan Amerika Serikat (AS) untuk mengeluarkan Huawei dari pengembangan jaringan 5G-nya.
Pusat Keamanan Siber Inggris, NCSC mengumumkan pihaknya akan meninjau kembali peran Huawei dalam jaringan telekomunikasi 5G-nya.
"Menyusul pengumuman AS tentang sanksi tambahan terhadap Huawei, NCSC akan meninjau tiap dampak yang mereka berikan terhadap jaringan Inggris," kata Juru Bicara NCSC, dikutip dari Business Insider, Rabu (27/5/2020).
Baca Juga: Huawei Pertimbangkan Pesan Chip ke Samsung, Persaingan Industri Ini Makin Panas
Baca Juga: Permintaan Anjlok Karena COVID-19, Aplikator Taksi Daring Ini Babak Belur Sampai PHK Ratusan Orang
Sanksi baru yang AS umumkan awal bulan ini mempersulit produsen chip menggunakan suku cadang buatan AS berbisnis dengan Huawei.
Secara teori, Huawei yang tidak bisa mengakses komponen chip karena sanksi itu berisiko merusak janjinya ke Inggris dan pasar lain dari peluncuran jaringan 5G.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berencana mengumumkan niat menghentikan peran Huawei secara total di jaringan 5G Inggris pada 2023.
Pada Januari 2020, Inggris telah menolak tekanan AS untuk memblokir Huawei dari jaringan 5G, mengizinkan Huawei membangun bagian non-inti dari infrastruktur dan membatasi kehadirannya di jaringan sebesar 35%.