Kamis 28 May 2020 06:05 WIB

Huawei Terancam Didepak dari Jaringan 5G Inggris

Pembatasan Ekspor Teknologi Amerika, Huawei Terancam Didepak dari Jaringan 5G Inggris

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Gegara Pembatasan Ekspor Teknologi Amerika, Huawei Terancam Didepak dari Jaringan 5G Inggris. (FOTO: TechCrunch)
Gegara Pembatasan Ekspor Teknologi Amerika, Huawei Terancam Didepak dari Jaringan 5G Inggris. (FOTO: TechCrunch)

Warta Ekonomi.co.id, Bogor

Inggris tampaknya akan menyerah pada tekanan Amerika Serikat (AS) untuk mengeluarkan Huawei dari pengembangan jaringan 5G-nya.

Pusat Keamanan Siber Inggris, NCSC mengumumkan pihaknya akan meninjau kembali peran Huawei dalam jaringan telekomunikasi 5G-nya.

"Menyusul pengumuman AS tentang sanksi tambahan terhadap Huawei, NCSC akan meninjau tiap dampak yang mereka berikan terhadap jaringan Inggris," kata Juru Bicara NCSC, dikutip dari Business Insider, Rabu (27/5/2020).

Baca Juga: Huawei Pertimbangkan Pesan Chip ke Samsung, Persaingan Industri Ini Makin Panas

Baca Juga: Permintaan Anjlok Karena COVID-19, Aplikator Taksi Daring Ini Babak Belur Sampai PHK Ratusan Orang

Sanksi baru yang AS umumkan awal bulan ini mempersulit produsen chip menggunakan suku cadang buatan AS berbisnis dengan Huawei.

Secara teori, Huawei yang tidak bisa mengakses komponen chip karena sanksi itu berisiko merusak janjinya ke Inggris dan pasar lain dari peluncuran jaringan 5G.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berencana mengumumkan niat menghentikan peran Huawei secara total di jaringan 5G Inggris pada 2023.

Pada Januari 2020, Inggris telah menolak tekanan AS untuk memblokir Huawei dari jaringan 5G, mengizinkan Huawei membangun bagian non-inti dari infrastruktur dan membatasi kehadirannya di jaringan sebesar 35%.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement