REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Penampilan apik Dejan Kulusevksi bersama Parma pada paruh pertama musim ini membuat gelandang serang asal Swedia itu menarik minat sejumlah klub besar Italia. Tidak tanggung-tanggung, Juventus dan Inter Milan sempat bersaing ketat dalam upaya merekrut gelandang serang berusia 20 tahun tersebut pada bursa transfer musim dingin, Januari silam.
Lulusan akademi sepak bola Atalanta itu akhirnya lebih memilih bergabung bersama Juventus. Si Nyonya Tua pun menebus Kulusevksi dengan banderol transfer mencapai 35 juta euro dari Atalanta selaku klub pemilik Kulusevksi. Kendati begitu, Kulusevksi akan tetap memperkuat Parma hingga akhir musim ini dengan status sebagai pemain pinjaman.
Pemain keturunan Makedonia itu pun mengungkapkan alasannya bergabung bersama Juventus. Keberadaan Maurizio Sarri di kursi pelatih I Bianconeri yang membuat Kulusevksi mantap memilih memperkuat Si Nyonya Tua, ketimbang berlabuh di Inter Milan.
Menurut pemain yang mengawali karier sebagai sayap kanan tersebut, gaya permainan yang diusung Sarri lebih cocok dengan gaya permainannya daripada gaya ataupun strategi permainan yang diterapkan Antonio Conte di Inter Milan.
"Gaya permainan yang diterapkan Sarri menjadi alasan saya memilih Juventus. Saya memperhatikannya saat dia menangani Chelsea. Pergerakan pemain dan penyususan strategi Conte (pelatih Inter Milan) begitu berbeda, karena itu saya ragu (bergabung bersama Inter),'' kata Kulusevksi kepada La Gazzeta dello Sport, seperti dikutip Football Italia, Rabu (27/5).
Kulusevksi mengungkapkan, sudah tidak sabar untuk bisa bekerja sama dengan penyerang Juventus, Paulo Dybala, pada musim depan. Kuluksevksi pun bertekad bisa bersaing demi bisa mendapatkan posisi di tim utama Si Nyonya Tua.
"'Saya datang ke Juventus untuk belajar dan saya tidak sabar untuk bekerja sama dengan Dybala, yang memiliki tendangan kaki kiri yang ajaib. Sekarang, saya telah belajar bermain di berbagai posisi di lini tengah dan saya siap untuk bersaing mendapatkan posisi reguler di tim,'' ujar pemain yang mengemas lima gol dan tujuh assist dalam 23 penampilan bersama Parma di pentas Serie A musim ini.
Meski lebih sering ditempatkan sebagai sayap kanan, tapi Kulusevksi memang dinilai mampu tampil di posisi lain di lini tengah, mulai dari gelandang serang yang berdiri di belakang penyerang, sayap kiri, hingga gelandang tengah.
Tidak hanya itu, kemampuan utama Kulusevksi adalah instingnya dalam mencetak gol dan memanfaatkan celah kosong di lini belakang tim lawan. Dengan kualitas ini, Kulusevksi dianggap dapat memperkuat dan menjadi solusi dari kurang maksimalnya performa lini tengah Juventus pada sepanjang musim ini.