Kamis 28 May 2020 14:41 WIB

Kembali ke Ring Tinju, Tyson Jalani ‘Kehidupan Budak’

Mike Tyson akan kembali naik ring tinju setelah 15 tahun pensiun.

Mike Tyson
Foto: AP
Mike Tyson

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan juara dunia tinju kelas berat, Mike Tyson, mendeklarasikan akan kembali naik ring tinju setelah 15 tahun pensiun sejak 2005. Untuk mempersiapkan come back-nya, Iron Mike siap menjalani kehidupan sebagai budak.

‘’Bagi saya, ini hampir seperti makanan budak. Ada mesti melakukan apa yang Anda benci, tapi Anda mesti melakukan seperti tidak ada apa-apa,’’ kata Tyson, seperti dikutip Talksport.com, Rabu (27/5).

Baca Juga

‘’Anda mesti bangun pagi ketika Anda malas bangun tidur,’’ katanya. ‘’Seperti itulah. Menjadi budak untuk hidup.’’

Tyson mengatakan hal tersebut sebelum resmi mengumumkan akan kembali mengenakan sarung tinju. Kepada rapper LL Cool J dalam acara Rock the Bells Radio pada SiriusXM, Tyson saat itu menjawab pertanyaan apa yang akan dilakukan apabila harus kembali ke ring tinju dengan waktu persiapan enam hingga delapan pekan.

The Baddest Man on the Planet saat itu menjawab akan mengubah pola diet dan melakukan latihan cardio. Meski tidak mudah, Tyson mau tidak mau harus melakukannya seperti seorang budak yang tidak memiliki pilihan.

‘’Latihan cardio harus dimulai. Anda harus memiliki daya tahan untuk melakukannya dan menjalani seluruh proses latihan,’’ katanya. ‘’Saya akan latihan cardio selama dua jam sehari. Pastikan juga Anda makan makanan yang tepat.’’

Tyson sudah terbiasa melakukan kehidupan seperti ‘budak’. Tyson yang suka makan daging ini sudah sepuluh tahun lebih menjalani pola gaya hidup sehat veganisme, yakni tidak makan daging hewan.

Hasilnya, Tyson yang sepuluh tahun silam berat badannya 136 kg kini memiliki berat badan ideal dan sehat di usia 53 tahun. Si Leher Beton mampu menurunkan berat badannya sekitar 45 kg lewat diet ketat veganisme.

‘’Dalam waktu enam pekan, saya yakin akan dalam kondisi terbaik. Lagi pula, saya selama ini sudah menjalani semua itu,’’ kata Tyson menjawab pertanyaan LL Cool J. ‘’Jadi, menjadi budak untuk hidup adalah menjadi yang terbaik semampu kita.’’

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement