REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan, kasus pasien positif Covid-19 di Indonesia bertambah 686 orang per Rabu (27/5) hingga pukul 12.00 WIB. Dari jumlah tambahan pasien, Jawa Timur (Jatim) menyumbang angka terbanyak dengan 199 pasien, disusul DKI Jakarta 97 pasein, dan Kalimantan Selatan 73 pasien.
Khusus bagi Jatim, total pasien positif Covid-19 menjadi 4.142. Jika dirinci lebih lanjut, sebaran pasien positif Covid-19 terbanyak disumbang Kota Surabaya dengan 98 orang. Sehingga total pasien Covid-19 di ibu kota Jatim tersebut mencapai 2.216 orang. Adapun yang sembuh mencapai 194 orang dan meninggal 200 orang. Dengan kata lain, total pasien aktif yang masih dalam tahap perawatan di Kota Pahlawan menjadi 1.822 orang.
Angka kasus positif 2.216 orang di Kota Surabaya mengalahkan total pasien Covid-19 di Jawa Barat (Jabar). Pada Rabu, pasien positif Covid-19 di Jabar bertambah 27 orang, sehingga keseluruhan ada 2.157 orang. Itu pun angka pasien yang sembuh terdiri 542 orang dan yang meninggal 142 orang.
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyatakan, tak henti-hentinya menggelar tes cepat (rapid test) massal di sejumlah wilayah yang tersebar di Kota Surabaya. Tercatat, hingga 25 Mei 2020, pemkot telah menggelar 21.203 rapid test. Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M Fikser mengatakan, upaya tersebut dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Fikser mengatakan, dari angka 21.203 rapid test tersebut menunjukkan sebanyak 2.080 hasilnya reaktif. “Dari 2.080 itu, yang sudah di swab sebanyak 1.155 orang. Sekarang sudah keluar hasilnya sebanyak 710 orang,” kata Fikser dikutip dari lawancovid-19.surabaya.go.id, Rabu.
Fikser menyatakan, hasil swab 710 orang tersebut, terdiri 347 positif dan 363 sisanya adalah warga dengan hasil negatif. Meski begitu, pihaknya mengaku, sedang menunggu sisa hasil swab yang belum keluar berjumlah 445 orang.
“Kita menunggu hasil (swab) tersebut. Mudah-mudahan secepatnya kita dapat menggunakan mobile PCR. Hasil swab-nya sekitar 45 menit sudah bisa keluar,” jelas kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Surabaya tersebut.
Sementara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim berupaya meningkatkan kapasitas uji laboratorium dengan menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) untuk mendeteksi material genetik virus corona.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, peningkatan kapasitas tersebut didapatkan melalui bantuan mobile PCR dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang memiliki kapasitas tes sebanyak 200 spesimen per mesin. "Ada dua mobile PCR yang masing-masing memiliki empat mesin. Mudah-mudahan ini menjadi percepatan kita untuk melakukan tes swab," kata Khofifah di Kota Malang, Rabu.
Khofifah menambahkan bantuan berupa mobil PCR itu meliputi mesin PCR, termasuk tenaga analis untuk melakukan uji laboratorium. Dia berharap, dengan adanya percepatan uji laboratorium tersebut mampu meningkatkan penanganan kasus Covid-19 di Jatim.
"Kita mendapatkan dukungan dari Gugus Tugas Pusat, tambahan delapan mesin, yang kapasitas maksimumnya menjadi 1.600 tes per sif," kata Khofifah.