REPUBLIKA.CO.ID, RABAT -- Sejumlah negara Arab melaporkan tambahan kasus kematian karena virus korona atau Covid-19 pada Selasa.
Para pejabat di Mesir mengatakan 14 orang meninggal akibat virus itu, sehingga jumlah kematian menjadi 797 kasus.
Mesir juga mencatat 789 kasus baru, sehingga jumlahnya menjadi 18.756 kasus, sementara kasus pemulihan mencapai 5.027 kasus.
Pemerintah di Aljazair melaporkan jumlah korban tewas karena virus korona meningkat 8 kasus menjadi 617 kasus sementara jumlah kasus infeksi bertambah 194 menjadi 8.697.
Dilaporkan juga sebanyak 4.918 orang telah pulih. Irak mencatat enam kematian tambahan, menjadikan total 169 kasus kematian.
Sementara jumlah kasus infeksi mencapai 4.848, dengan 2.852 orang telah pulih dari virus tersebut.
Di Yordania, tujuh infeksi lagi dikonfirmasi dalam 24 jam terakhir, sehingga penghitungan menjadi 718.
Tidak ada kematian baru yang dilaporkan, yang membuat kasus kematian tetap sembilan, sementara 586 orang telah pulih dari virus.
Di Libya, dua orang lagi dilaporkan terinfeksi oleh virus, sehingga total menjadi 77.
Tiga pasien meninggal karena virus korona di Libya sementara 40 lainnya telah pulih.
Jumlah korban tewas di Maroko mencapai 202 dan jumlah total kasus mencapai 7.577, termasuk 4.881 pemulihan.
Komite anti-korona pemerintah di Yaman mengatakan jumlah kematian meningkat menjadi 49 dengan 249 infeksi. Selain itu, 10 orang telah pulih.
Kementerian Kesehatan Bahrain mengatakan terdapat 141 infeksi baru di negara itu selama 24 jam terakhir.
Korban tewas mencapai 14, dengan total 9.366 kasus, termasuk 4.938 pemulihan.
Sejak pertama kali muncul di Wuhan, China Desember lalu, virus korona telah menyebar ke sedikitnya 188 negara dan wilayah.
AS, Rusia, Brasil, dan beberapa negara Eropa saat ini menjadi negara dengan jumlah korban paling banyak.
Pandemi telah menewaskan lebih dari 350.000 orang di seluruh dunia, dengan hampir 5,58 juta kasus dikonfirmasi dan lebih dari 2,8 juta pemulihan, berdasarkan laporan Johns Hopkins University yang berbasis di AS.