REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid KH Hasyim Asy'ari atau Masjid Raya Jakarta, Cengkareng, Jakarta Barat menyiapkan lima ruangan untuk isolasi pemudik dan memiliki izin kembali ke Jakarta. Totalnya, masjid menyiapkan 100 tempat tidur sementara.
"Pria dan wanita dipisah. Pria ditaruh di aula dan wanita serta anak-anak di empat ruangan bersekat," ujar Pengurus Masjid KH Hasyim Asy'ari Suprapto di Jakarta, Rabu (27/5).
Para pemudik yang dicegat karena tak membawa surat izin keluar masuk (SIKM), wajib jalani isolasi terlebih dahulu di masjid tersebut selama 14 hari. Petugas dari tiga pilar Jakarta Barat baik dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), TNI, dan Polisi sudah bersiap mengamankan pemudik di masjid tersebut.
Tak hanya itu, masjid tersebut menyediakan posko kesehatan untuk memeriksa para pemudik, sebelum menjalani isolasi. Hingga saat ini, Suprapto mengaku belum ada pemudik yang ditampung di masjid tersebut.
"Sampai saat ini masih kosong. Jadi fasilitas itu belum terpakai sama sekali," ujar dia.
Jika sudah ada pemudik yang diamankan, maka mereka harus dicek kesehatan terlebih dahulu di Masjid KH Hasyim Asy'ari. Pemudik akan jalani tes cepat yang disediakan tenaga kesehatan.
Jika positif maka pemudik akan dibawa ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet. "Namun jika negatif pemudik harus tetap jalani isolasi di Masjid KH Hasyim Asy'ari selama 14 hari," ujar dia.