Kamis 28 May 2020 10:28 WIB

Pemancing Tewas Tenggelam di Pantai Selatan

Korban terhempas ombak saat sedang memancing pada Selasa pagi.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Bilal Ramadhan
Gelombang tinggi menghantam pinggiran pesisir pantai Ampenan, Mataram, NTB, Rabu (27/5/2020). Menurut keterangan sejumlah nelayan di daerah tersebut gelombang tinggi terjadi sejak 26 Mei 2020 (pukul 03.00 Wita) yang mengakibatkan banjir rob dan sejumlah perahu nelayan rusak diterjang gelombang di Lingkungan Pondok Perasi dan Kampung Bugis.
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Gelombang tinggi menghantam pinggiran pesisir pantai Ampenan, Mataram, NTB, Rabu (27/5/2020). Menurut keterangan sejumlah nelayan di daerah tersebut gelombang tinggi terjadi sejak 26 Mei 2020 (pukul 03.00 Wita) yang mengakibatkan banjir rob dan sejumlah perahu nelayan rusak diterjang gelombang di Lingkungan Pondok Perasi dan Kampung Bugis.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Seorang warga yang tenggelam di perairan Karang Dulang Citireum, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Rabu (27/5). Sebelumnya korban hilang tenggelam ketika memancing pada Selasa (27/5).

"Tim SAR gabungan berhasil menemukan korban pada pukul 14.00 WIB dalam keadaan meninggal dunia,'' ujar Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, BPBD Kabupaten Sukabumi, Anita Larasati, Rabu (27/5).

Korban merupakan Firda Maulana atau Farid (30 tahun), warga Kampung Banjarsari, Desa Warnasari, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi. Menurut Anita, korban sehari sebelumnya terhempas ombak saat sedang mancing pada pukul 07.00 WIB. Sedangkan tiga orang temannya berhasil menyelamatkan diri.

Mereka adalah Jenal Mutaqin (17) warga Kampung Panimaan 2 Desa Nagraksari, Kecamatan, Jampangkulon, Erik Zulyadi (41) warga Desa Sirnasari Kec Surade, dan Nanang (23) warga Kampung Banjarsari, Desa Warnasari, Kecamatan Surade. Tim yang terlibat dalam proses pencarian yakni Rapi lokal 08, Sarda, BPBD, Polsek, Pol PP, pam swakarsa, keluarga korban dan nelayan.