REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mendapat pinjaman tiga unit mobil laboratorium dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Intelijen Negara (BIN). Mobil laboratorium ini akan dipergunakan untuk melakukan rapid test dan swab massal, dalam upaya menekan penyebaran Covid-19.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, mobil laboratorium ini akan berada di Surabaya selama lima hari. Ia menyatakan akan memaksimalkan keberadaan mobil ini untuk melakukan rapid test dan tes swab massal di berbagai titik di Kota Surabaya.
“Alhamdulillah nanti kita bisa bergerak lebih cepat. Insya Allah nanti kita akan segera selesaikan, karena nanti akan ketahuan siapa yang terkena dengan pasti. Apalagi ini hasil swabnya tidak sampai 1 jam, sehingga bisa lebih cepat,” kata Risma di Surabaya, Kamis (28/5).
Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M. Fikser mengatakan, mobil-mobil ini mempunyai kemampuan pemeriksaan rapid tes dan tes swab yang cepat. Dalam sehari, mobil dari BNPB mampu melakukan pemeriksaan swab sebanyak 100 sampling. Sedangkan yang dari BIN mampu melakukan pemeriksaan hingga 500 sampling.
"Dalam sehari hasilnya bisa langsung diketahui. Artinya hasilnya diketahui hari itu juga,” ujar Fikser.
Selama lima hari, mobil laboratorium ini akan ditempatkan di lima wilayah di Kota Surabaya. Di wilayah Surabaya Barat akan ditempatkan di Rumah Sakit BDH. Kemudian saat berada di Surabaya Utara kemungkinan ditempatkan di kelurahan atau rumah sakit. Sedangkan di wilayah Surabaya Timur akan ditempatkan di Hotel Asrama Haji, Surabaya pusat di Gelora Tambaksari dan Surabaya Selatan di Gelora Pancasila.
“Ada juga nanti mobil yang akan masuk ke kampung-kampung. Nanti akan diatur oleh Dinas Kesehatan supaya lebih efektif sampai ke kampung-kampung yang lebih banyak kasusnya. Jadi ini akan jemput bola,” kata Fikser.
Fikser memastikan, warga yang akan dilakukan tes swab adalah warga yang sebelumnya sudah dilakukan rapid test, dan hasilnya reaktif. Hingga saat ini Pemkot Surabaya sudah melakukan sebanyak 21.837 rapid tes. Hasilnya, 2.129 dinyatakan reaktif.
Kepala Subdirektorat Dukungan Infrastruktur Darurat BNPB Roslin Lamtarida mengungkapkan, mobil tersebut dilengkapi peralatan medis yang dibutuhkan dalam menekan penyebaran Covid-19. Yakni berupa dua unit mesin PCR, dua unit mesin ekstraksi, 4.992 buah ekstrakit, dan 4.992 PCR kit.
Melalui teknologi yang tersedia dalam mobil tersebut, proses identifikasi hasil swab dilakukan dalam waktu 40 menit. “Mobil mesin PCR ini diharapkan mampu mempercepat proses pemeriksaan dan lebih efisien dalam mengidentifikasi sampel swab dengan pendekatan PCR,” ujar Roslin.