Kamis 28 May 2020 14:00 WIB

Aktivis: Tindak Tegas Pelaku Penembakan Tim Medis di Papua

Aksi penembakanb yang membabi buta KKB ini, menunjukkan mereka anti-kemanusiaan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Petugas keamanan melakukan evakuasi korban penembakan oleh KKB di Timika, Papua.
Foto: Satgas OPS Nemangkawi 2020
Petugas keamanan melakukan evakuasi korban penembakan oleh KKB di Timika, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Para aktivis sosial mengaku sangat sedih dan terpukul melihat peristiwa yang terjadi di Intan Jaya Papua. Menurut Koordinator Lentera Huma Berhati yang merupakan organisasi para aktivis sosial, Khairul Anam, kejadian tersebut sangat menyesakkan dada. Karena, para "pahlawan" garda terdepan percepatan Penangangan Covid-19 menjadi korban kekejaman kelompok yang disebut Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Setidaknya, 2 korban adalah Tim Medis yang tergabung gugus depan Intan Jaya saat menjalankan tugas di wilayah Distrik Wandai, Jumat (22/5). Keduanya, dianiaya dan ditembak oleh KKB.  

"Sungguh menyesakkan dada. Kenapa sedemikian keji dan tidak punya hati nurani mereka yang membordir peluru saudara-saudaranya sendiri? Kemana rasa kemanusiaan itu? Kami berharap, pelakunya ditindak tegas," ujar Khairul dalam siaran persnya, Kamis (28/5).

Menurut Khairul, apapun alasannya, kekejaman ini sudah merendahkan martabat kemanusiaan yang sebenarnya mereka sedang berjuang untuk keselamatan Papua. Selain itu, jelas sudah bahwa apa yang disebut KKB hakikatnya adalah gerombolan separatis. Jika alasan mereka ingin memisahkan diri dari NKRI adalah soal ketidakadilan sosial dan pelanggaran HAM yang dilakukan TNI, maka itu bualan belaka.