REPUBLIKA.CO.ID, PAINAN- Kabag Humas Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Rinaldi mengatakan Pessel berencana tidak melanjutkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Salah satu alasan Pessel tidak melanjutkan PSBB karena mereka sudah berhasil menghentikan penyebaran covid-19 selama hampir 1 bulan terakhir. Seperti diketahui di Pessel, penyebaran Covid-19 berasal dari klaster Tarusan.
"Alasannya karena Pesisir Selatan mampu mengendalikan transmisi lokal yang ada di Tarusan, kita hanya punya satu cluster, dan sejak 26 April tidak lagi ditemukan kasus baru," kata Rinaldi, Kamis (28/5).
Syarat lain yang telah dipenuhi Pessel lanjut Rinaldi adalah kondisi perekonomian masyarakat setempat sudah terdampak karena pembatasan aktivitas cukup lama. Bila PSBB dilanjutkan, menurut Rinaldi ekonomi masyarakat terancam lumpuh dan dikhawatirkan merembet kepada persoalan sosial yang lebih besar.
Bila nanti sudah keluar dari PSBB, Pessel kata Rinaldi berencana membuka kembali lokasi wisata. Dengan catatan setiap tempat wisata harus mematuhi protokol covid. Begitu juga dengan sekolah. Pemkab Pessel berencana membuka lagi sekolah pada Juli nanti begitu tahun ajaran baru dimulai.
Pada tahapan new normal, Pemkab Pessel lanjut Rinaldi masih akan memperketat arus masuk keluar Pessel. Karena bila orang dari luar Pessel bebas keluar masuk, dikhawatirkan dapat menyebabkan penularan baru. Seperti ada kasus di Pessel yang tertular dari klaster Pasar Raya Padang.
kelonggaran masuk keluar Pessel hanya dapat diberikan kepada orang-orang yang memenuhi syarat. Seperti syarat sehat dan tujuan yang jelas.
"Bagaimanapun Pesisir Selatan konsisten keluar dari PSBB dalam rapat nantinya, termasuk menawarkan konsep setelahnya, tetapi nanti keputusannya setelah rapat bersama gubernur," ucap Rinaldi.