Aziz Syamsuddin Ingin China dan India Selesaikan Konflik

Isu yang berkembang ada eskalasi aktivitas militer China dan India di Pangong Lake

Kamis , 28 May 2020, 15:51 WIB
Wakil Ketua DPR RI Bidang Korpolhukam  Aziz Syamsuddin meminta agar kedua negara berkekuatan militer besar yaitu China dan India, dapat menahan diri terhadap situasi yang berkembang di perbatasan ‘Pangong Lake’.
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Wakil Ketua DPR RI Bidang Korpolhukam Aziz Syamsuddin meminta agar kedua negara berkekuatan militer besar yaitu China dan India, dapat menahan diri terhadap situasi yang berkembang di perbatasan ‘Pangong Lake’.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI Bidang Korpolhukam  Aziz Syamsuddin meminta agar kedua negara berkekuatan militer besar yaitu China dan India, dapat menahan diri terhadap situasi yang berkembang di perbatasan ‘Pangong Lake’. Dimana, isu yang berkembang saat ini di berbagai media sedang terjadi eskalasi peningkatan aktivitas militer pascabentrok antara kedua belah pihak.

"Saya berharap China dan India perlu sama sama menahan diri, perlu mengedepankan dialog dalam menyelesaikan perbedaan tafsir diantara kedua belah pihak. Terlebih saat dunia sedang berjuang melawan musuh yang tak terlihat yaitu Covid-19" Kata Aziz Syamsuddin saat di temui di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta, Kamis ( 28/5), dalam siaran persnya.

Baca Juga

Menurut Aziz Syamsuddin Peran India dan China sangat besar dalam memerangi Pandemic Covid-19 sebagai Negara yang memiliki Peran Ekonomi besar saat ini. Aziz Syamsuddin Meyakini bahwa kedua Negara tersebut mendahulukan kepentingan yang lebih besar, yaitu kepentingan Kemanusiaan.

"Sesuai dengan prinsip Indonesia dan ASEAN, segala perseturuan sebaiknya di selesaikan dengan mekanisme damai dan dialog dalam rangka menjaga kepercayaan dan stabilitas kawasan Indo-Pacific. India dan China juga merupakan mitra strategis ASEAN saat ini," tegasnya.

India dan China merupakan sahabat baik Indonesia, maka sebagai posisi Indonesia di Dewan Keamanan PBB kita akan menyesalkan jika sampai terjadi perang yang sebenarnya tidak diperlukan di abad ke-21 ini. Kita mengajak para pihak untuk menahan diri dan dialog serta mematuhi prinsip-prinsip yang sudah disepakati secara Internasional melalui berbagai instrumen institusi, yang salah satunya melalui PBB.

"Hanya dengan kerja sama yang baik di kawasan Indo-Pacific, kita sebagai masyarakat Internasional akan mempu secara bahu membahu menangulangi Covid-19 dan kembali ke ‘Normal Life’ dengan bersama-sama memulihan perekonomian global. Ketegangan dan perang tidak akan pernah menguntungkan pihak manapun," tutupnya.