REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Bank sentral Korea Selatan (Korsel), Bank of Korea, menurunkan suku bunga ke titik terendah sepanjang sejarah. Pada Kamis (28/5) Bank of Korea menurunkan suku bunga hingga 0,5 persen untuk memperhalus dampak pandemi pada perekonomian yang bergantung pada perdagangan tersebut.
Kemungkinan untuk pertama kalinya dalam 22 tahun perdagangan Korsel akan mengalami penyusutan. Pemotongan ini menyusul pemotongan sebesar 0,75 persen dua bulan lalu, yang menjadi pemotongan suka bunga darurat pertama sejak tahun 2008.
Bank of Korea juga menyesuaikan proyeksi pertumbuhan tahunan dari ekspansi 2,1 persen menjadi kontraksi 0,2 persen. Sejak krisis ekonomi Asia tahun 1988, Korsel belum pernah mengalami kontraksi tahunan.
Dengan menurunkan ongkos pinjamn, bank sentral Korsel berharap dapat menahan volatilitas pasar keuangan. Sehingga dapat membantu menyuntikkan dana ke perekonomian Negeri Ginseng.