Kamis 28 May 2020 16:46 WIB

Kasus Covid-19 di Bali Masih Fluktuatif

Kasus Covid-19 di Denpasar menunjukan tren yang fluktuatif.

Sejumlah pengendara melintas di jalan Ngurah Rai saat hari pertama penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di kawasan taman Titi Banda, Denpasar, Bali, Jumat (15/5/2020). Kota Denpasar menerapkan PKM selama satu bulan dengan mendirikan 10 pos pantau terutama di perbatasan kota untuk mengawasi aktivitas warga tanpa tujuan jelas dan melanggar protokol kesehatan termasuk melanggar larangan mudik dalam upaya menghentikan penyebaran wabah COVID-19
Foto: ANTARA/Nyoman Budhiana
Sejumlah pengendara melintas di jalan Ngurah Rai saat hari pertama penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di kawasan taman Titi Banda, Denpasar, Bali, Jumat (15/5/2020). Kota Denpasar menerapkan PKM selama satu bulan dengan mendirikan 10 pos pantau terutama di perbatasan kota untuk mengawasi aktivitas warga tanpa tujuan jelas dan melanggar protokol kesehatan termasuk melanggar larangan mudik dalam upaya menghentikan penyebaran wabah COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Pemerintah Kota Denpasar, Bali menyebutkan kasus Covid-19 di Denpasar menunjukan tren yang fluktuatif. Meski begitu, kasus kesembuhan menunjukkan tingkat yang lebih baik.

Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra menjelaskan bahwa dalam masa penanganan Covid-19 di Kota Denpasar diperlukan dukungan bersama seluruh elemen masyarakat sehingga percepatan penanganan dapat dioptimalkan.

"Kami mengajak masyarakat untuk lebih disiplin dan tertib dalam menerapkan protokol kesehatan, mengingat Kota Denpasar sebagai pusat pergerakan berbagai sektor belum sepenuhnya terbebas dari Covid-19. Untuk mempercepat penanganan Covid-19 diperlukan kesadaran yang tinggi dan kedisipilinansemua pihak termasuk masyarakat sendiri," ujarnya, Kamis (28/5).

Rai Mantra mengatakan saat ini vaksin Covid-19 belum ditemukan sehingga nantinya akan diterapkan "New Normal Life" (kehidupan normal kembali) dan terbiasa dalam menerapkan protokol kesehatan.

Namun kata Rai Mantra, untuk menuju "New Normal Life",Reproduction Number (R0)" harus di bawah satu, sedangkan Denpasar masih di atas satu kasus, oleh karena itu diperlukan kerja keras dan kedisplinan yang tinggi untuk menekan laju penyebaran Covid-19

"Jadi ini untuk membiasakan masyarakat, karena kita belum bisa menjamin bahwa Covid-19 ini bisa hilang sepenuhnya, jadi masyarakatlah yang menjadi domain untuk pencegahanya," ucapnya.

Dia juga berharap masyarakat lebih fokus untuk bersama-sama menerapkan dan mendukung pencegahan Covid-19.

"Masyarakat harus lebih fokus pada masalah utama yaitu pencegahan penyebaran Covid-19, mengingat Kota Denpasar belum sepenuhnya terbebas dari virus corona, dan semoga pandemi Covid-19 lebih cepat dapat diatasi," ucapnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement